5 Film Berbiaya Produksi Mahal Tapi Tak Laku di Pasaran Indonesia, Salah Satunya Rafathar

12 Juni 2021, 21:50 WIB
6 film Indonesia yang tidak laku di pasaran meski telah mengelurkan biaya besar untuk produksi, salah satunya Rafathar. /Freepik

PR BEKASI - Riwayat perfilman Indonesia memang diwarnai dengan berbagai genre menarik yang layak untuk ditonton.

Bintang-bintang ternama yang ikut serta dalam pembuatan film, tentu akan menarik perhatian dan minat penonton untuk datang ke bioskop dan menyaksikan film tersebut.

Tapi tidak semuanya sukses, nyatanya ada beberapa film yang dibintangi aktor ternama dengan biaya produksi yang sangat mahal malah mendapat jumlah penonton yang tidak sepadan.

Baca Juga: Marvel Akui Menyesal Pilih Tilda Swinton sebagai Ancient One di Film Doctor Strange, Begini Alasannya 

Seperti 6 film ini yang berbiaya produksi mahal tapi tidak laku di pasaran, berikut daftar nama filmnya.

1. Pendekar Tongkat Emas

Film yang diproduksi pada 2014 ini menceritakan tentang dunia persilatan yang dibintangi artis papan atas seperti Christine Hakim, Nicholas Saputra, Reza Rahadian, Tara Basro, Eva Celia, dan Slamet Raharjo.

Makanya tidak heran jika biaya produksi film ini mencapai angka sebesar Rp25 miliar.

Dengan biaya sebesar itu, produser Mira Lesmana menargetkan film tersebut akan ditonton minimal 1,7 juta orang.

Namun setelah dua minggu penayangan, film tersebut hanya ditonton oleh 235.112 penonton dan sangat jauh dari perkiraan.

Baca Juga: Timothee Chalamet Perankan Sosok Ikonik Willy Wonka di Film Terbaru Warner Bros Eksternal 

2. Trilogi Merdeka

Film trilogi merdeka adalah film dengan biaya termahal karya anak bangsa dibandingkan film lainnya.

Film ini merupakan trilogi dari film Merah Putih, Darah Garuda, dan Hati Merdeka.

Jika ketiga film ini digabungkan maka biaya pembuatan film ini mencapai 64 miliar rupiah.

Sebagian dana itu dipakai untuk kepentingan promosi di dalam maupun di luar negeri.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Terbaru Juni 2021, Cocok untuk Temani Akhir Pekan 

Tapi peminat film tersebut sungguh tidak sesuai dengan harapan karena total penonton dari ketiga film ini hanya sebanyak 1,4 juta orang saja.

Film ini cukup disayangkan karena tidak laku di bioskop padahal film ini bisa meningkatkan rasa nasionalisme.

3. Gunung Emas Almayer

Film ini menceritakan tentang seorang pedagang senjata asal Belanda yang mengejar impiannya untuk mengejar gunung emas.

Latar belakang film tersebut menceritakan kehidupan di hutan Malaka pada tahun 1830an.

Baca Juga: 5 Deretan Drama yang Dibintangi Barbie Hsu Usai Perankan Shan Cai, Pernah Jadi Dewi di Film Sun Go Kong 

Sebenarnya film ini cukup menarik karena melibatkan aktor dari tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia, dan Australia.

Bahkan biaya produksi film ini mencapai 60 miliar rupiah.

4. Bangkit

Film ini dibintangi oleh Vino G Bastian dengan alur cerita menarik dan efek CGI yang masih bisa dinikmati.

Walaupun sutradara, kru dan para aktor sudah berusaha untuk menghasilkan film yang bagus, nyatanya penonton yang berminat hanya 121.358 saja.

Dikabarkan jika film ini menghabiskan budget sebesar Rp12 miliar sedangkan keuntungan film hanya sebesar 350 juta rupiah.

Baca Juga: Tanda-tanda dan Dampak Buruk bagi Orang Overdosis Nonton Film Porno 

5. Jagoan Instan

Film superhero memang diminati oleh siapa pun apalagi terdapat adegan CGI yang membuat film terlihat sangat keren.

Tapi hal tersebut tidak berlaku untuk setiap film, nyatanya film superhero Indonesia yang berjudul Jagoan Instan berakhir menyedihkan lantaran penontonnya hanya 113.000 penonton.

Padahal film tersebut mengandung banyak adegan CGI yang menguras dana besar.

Baca Juga: Film Fast and Furious 9: Berikut Jadwal Tayang, Para Pemain, dan Sinopsis Ceritanya 

6. Rafathar

Sebagai bukti cintanya untuk sang anak, Raffi Ahmad sampai rela menghabiskan dana untuk membuatkan sebuah film yang bercerita tentang anaknya.

Film yang tayang pada 2017 yang berjudul 'Rafathar' ini menghabiskan budget sekitar 17 miliar rupiah.

Walaupun ditonton lebih dari 400.000 penonton tapi sayangnya untuk budget sebesar itu bisa dibilang film ini menanggung kerugian.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler