PR BEKASI - Aktor sekaligus YouTuber Denny Sumargo menceritakan perjalanan hidup, dari kehidupan sulit yang dialaminya saat kecil hingga akhirnya terkenal sebagai atlet basket dan aktor.
Denny Sumargo menceritakan bahwa saat kecil dia hidup menumpang di rumah teman atau saudara ibunya.
Oleh karena itu, Denny Sumargo tidak memiliki waktu untuk main bersama teman-temannya, karena harus membantu pekerjaan rumah sang pemilih rumah.
Denny Sumargo lantas menceritakan bahwa pernikahan ibu dan ayahnya tidak direstui oleh keluarga, sehingga ibunya harus meninggalkan keluarga dan ikut sang suami.
Namun, selang satu tahun pernikahan, ibu dan ayah Denny Sumargo memutuskan untuk bercerai.
Berpisah dalam keadaan mengandung, tentu membuat hidup ibu Denny Sumargo semakin sulit. Ibunya bahkan harus menjual perhiasan dan meminjam uang untuk menebus dirinya di rumah sakit.
Denny Sumargo pun mengungkapkan bahwa dia adalah tipe anak yang pendiam, yang lebih banyak menghabiskan waktu mengobrol dengan tembok dan membaca buku.
"Yang aku ingat dalam perjalanan aku dari kecil adalah aku harus banyak mengalami penderitaan untuk bisa mendapatkan kebahagiaan," kata Denny Sumargo, yang dukutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube PUELLA ID, Senin, 16 Agustus 2021.
Denny Sumargo juga mengungkapkan bahwa basket adalah salah satu bentuk pengalihan dari segala emosi yang dirasakannya sewaktu kecil akibat banyaknya stigma tentang anak broken home.
"Itu (basket) bentuk pengalihan untuk hal yang positif yang aku sukai, olahraga. Depresinya aku larikan ke basket, latihan 8 jam sehari, karena di situ aku merasa bisa berekspresi dan melampiaskan emosiku," kata Denny Sumargo.
"Jadi aku larikan ke situ (basket) dan akhirnya membuahkan banyak hal dalam perjalanan hidup," sambungnya.
Denny Sumargo pun menilai bahwa masa kecilnya dulu sangat keras, sehingga tak heran jika dia tumbuh menjadi anak yang nakal.
"Aku dari kecil itu sudah menjalani semua kehidupan keras seorang anak laki-laki. Dari jadi kenek angkot, aku tidur di jalan karena diusir, aku ingin teman ngelem, baca stensil, balapan liar, berantem di kandang," ucapnya.
Baca Juga: Lomba Menulis BPIP Tuai Polemik, Ali Mochtar Ngabalin: Tetap Dilanjutkan, Mari Kita Ambil Manfaatnya
"Jadi nakal, karena aku berpikir kenapa harus jadi orang baik. Karena aku lihat orang baik juga tidak lebih baik dari kami yang nakal," sambungnya.
Denny Sumargo pun menceritakan salah satu kejadian buruk dalam hidupnya, yang sampai saat ini masih dia ingat.
"Waktu itu gue diusir dari rumah, hampir 24 jam gak makan, kita sangat kelaparan, ibaratnya kita akan ngelakuin apa aja buat makan, sampai gali-gali tempat sampah," kata Denny Sumargo.
Baca Juga: Tema Lomba Menulis BPIP Timbulkan Kegaduhan, Haikal Hassan: BPIP Mesti Peka, Jangan Dilanjutkan!
Setelah itu, Denny Sumargo mengaku terdampar di stasiun metro mini, hingga akhirnya ditolong oleh seseorang yang bagi sebagian orang dinilai bukan orang baik.
"Yang tolong aku orang yang gak baik, dia bercerita tentang ketidakbaikannya dia, dia menolong aku, dia kasih aku makan. Tapi sebenarnya aku digampar dulu karena dia pikir gue maling," tuturnya.
"Jadi gue tidur di mobilnya dia, dia pikir gue maling. Ternyata setelah dia cek, dia tahu gue jujur. Akhirnya gue dikasih makan sama dia dan boleh kerja sebagai kenek untuk bantu dia, dan gue bisa dapat tambahan untuk makan," tutur Denny Sumargo.***