PR BEKASI - Pengurus jenazah, Sam, menyampaikan ada dua pelajaran dari pekerjaannya sebagai pengurus jenazah, baik dari sisi buruk maupun sisi kebaikannya.
Sam menyampaikan belajar dari jenazah, ada peribahasa mengatakan amal perbuatan seseorang diukur ketika kita sudah meninggal dunia.
"Baru ketahuan di situ. Kebaikan dan keburukannya, dan sepengalaman saya, saya selalu mempelajari dan memperhatikan setiap jenazah yang saya tangani," katanya.
Sam mengungkapkan tidak semua jenazah yang badannya besar diangkatnya berat.
Dia menceritakan ada yang badannya sangat besar tetapi ketika diangkat ternyata ringan.
"Jadi kita harus kaji lagi kenapa dia bisa begitu, mungkin di masa hidupnya amal kebaikannya sangat banyak," ujarnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Mbah Mijan pada Selasa, 14 Desember 2021.
Namun, ada juga yang badannya kecil dan kurus, tetapi ketika diangkat ternyata berat, dan itu sering terjadi.
"Saya punya pengalaman pribadi, suatu hari ada orang datang overdosis alkohol," tuturnya.
"Kan ada perkataan orang meninggal dalam keadaan mabuk masuk neraka, tapi bagi saya itu belum tentu," ucap Sam lagi.
Baca Juga: Vladimir Putin dan Xi Jinping Rekatkan Gandengan, Bahas Langkah Agresif Lawan AS dan NATO
Dia mengatakan belum tentu dia meninggal itu akan masuk neraka, karena yang dapat mengukur hal itu hanyalah amal perbuatan.
Sam melanjutkan, orang tersebut mempunyai tinggi yang hampir sama dengannya, tetapi saat digotong bersama dua orang pun rasanya ringan.
"Begitu sampai di kamar jenazah, badannya lemes, aroma tubuhnya itu tidak bau jenazah. Wangi, tersenyum, matanya terpejam," katanya.
"Saya penasaran, saya tanya sama perawat yang menangani 'Ini overdosis?' 'Iya' 'Bagus banget meninggalnya'," ujarnya menambahkan.
Ternyata, diungkapkan bahwa ketika jenazah sakaratul maut sempat mengucapkan dua kalimat syahadat tiga kali dan memanggil nama orangtuanya.
"Jadi saya meyakini itu," ujarnya menandaskan.***