PR BEKASI - Sopir ambulans sekaligus pemandi jenazah, Sam, menceritakan pengalamannya saat pertama kali memandikan mayat.
Sam mengungkapkan bahwa pertama kali dia memandikan jenazah adalah sekitar sepuluh tahun lalu, sedangkan menjadi sopir ambulans sejak 18 tahun lalu.
Dia mengatakan, ketika itu belajar memandikan jenazah dari teman sekaligus gurunya.
Saat awal memandikan, jenazah yang dimandikannya seseorang yang bukan muslim.
Baca Juga: Gara-gara Ulah Fuji, Seorang Pengrajut Mengaku Kena 'Dampak' hingga Ucapkan Terima Kasih
Sehingga sesuai tata cara non muslim, mayat akan dipakaikan baju terbaik untuk dikuburkan.
"Harus pakai baju, celananya saya pakaikan semua, begitu make kemeja tangan panjang nya, dari tangan dulu pakaikan," katanya.
"Pas saya mau angkat kepalanya, si jenazah itu mengeluarkan dahak, eheuk gitu, tirah kalau orang Sunda bilang mah," ujarnya lagi.
Saat itu, karena masih belum memahami dan baru perdana memandikan jenazah, dengan rasa kaget dan refleks Sam membantingnya.