Menguak Makna Tersembunyi dari Sejumlah Scene dalam Film Parasite yang Jarang Disadari Penonton

9 Februari 2020, 13:43 WIB
FILM Parasite akan dibuat mini seri setelah dilirik oleh HBO dan Netflix.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT – Film Parasite dirilis pada 30 Mei 2019 di Korea Selatan.

Film hasil garapan sutradara terkenal bernama Bong Joon-Ho ini sukses merebut hati para pecinta film di berbagai negara.

Parasite telah berhasil memenangi Palme d’Or di Festival Film Cannes 2019.

Baca Juga: Fakta di Balik Film Little Women, Nomine Film Terbaik Oscars 2020

Selain itu para pemerannya mendapat penghargaan “outstanding performances” di Screen Actors Guild Awards.

Sejumlah aktor ternama seperti Song Kang Ho, Lee Sun Kyun, Choi Woo Shik, Park So Dam, Cho Yeo Jeong membintangi film bergenre dark comedy ini.

Film ini juga berhasil mendapatkan penghargaan dalam kategori film terbaik berbahasa asing pertama di ajang bergengsi Academy Award atau sering disebut piala Oscar.

Baca Juga: 5 Fakta di Balik Film 1917, Nomine Film Terbaik Oscar 2020

Dikutip oleh Bekasi.Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian menyebutkan film satire ini bercerita tentang sebuah keluarga yang beranggotakan 4 orang dan tinggal di lantai dasar rumah yang kumuh.

Singkatnya, Ki Woo yang merupakan anak sulung keluarga tersebut direkomendasikan oleh temannya untuk bekerja sebagai guru privat bahasa Inggris untuk salah satu anak keluarga pengusaha kaya raya di Korea Selatan bernama Park Ki Jeong.

Ki Woo berbekal ijazah palsu yang dibuat adiknya tersebut menjadi awal mula keluarga Ki Woo memperbaiki kondisi perekonomian sekaligus menjadi kehancuran bagi keluarganya.

Baca Juga: Cuaca Bekasi Hari Ini Minggu, 9 Februari 2020: Berawan Hingga Cerah Berawan

Terdapat banyak makna tersembunyi yang secara implisit dimunculkan dalam film ini. Berikut Bekasi.Pikiran-Rakyat.com memaparkan sejumlah makna tersembunyi film Parasite.

Spoiler pada Poster

Dalam poster film Parasite terlihat kaki dari seseorang yang tergeletak di halaman rumah Park Ki Jeong menandakan akan ada peristiwa di rumah tersebut. Selain itu wajah para pemain juga terlihat disensor, artinya pelaku dan korban memiliki hak agar identitasnya dilindungi.

Baca Juga: Pekik Allahu Akbar Terdengar di Tengah Demonstrasi Multiagama, India Bersatu dalam Pluralitas

1 dari 4 Kotak Pizza Tidak Terpakai

Keluarga Ki Woo sempat bekerja untuk melipat kotak pizza dari sebuah restoran. Ki Woo mencari cara agar bisa melipat kotak pizza dalam waktu cepat. 1 dari 4 kotak pizza tidak bisa dipakai karena ayah Ki Woo melipat dengan tidak rapi.

Masyrakat Korea Selatan mempercayai angka 4 sebagai bentuk sial atau kematian. Maka saat tragedi di halaman rumah Park Ki Jeong, adik Ki Woo tewas ditikam.

Baca Juga: Tagar #banjir Trending di Twitter, Warga Bekasi Harus Waspadai Status Siaga 1 Hulu Sungai Cikeas

Virginia Creeper adalah Keluarga Ki Woo

Saat Ki Woo hendak datang ke rumah Park Ki Jeong, terdapat tanaman yang merambat di dinding bernama Virginia Creeper, oleh beberapa orang disebut parasit.

Ki Woo berdiri di samping Virginia Creeper menandakan Ki Woo dan keluarganya adalah parasit.

Baca Juga: Beredar Pengajuan BPJS PBI ke Dinsos Bekasi Bagi Warga yang Miliki Tunggakan

Lokasi Tempat Tinggal Perlihatkan Kesenjangan Sosial

Ki Woo dan keluarganya tinggal di lantai dasar rumah orang lain. Sedangkan Park Ki Jeong tinggal di pemukiman yang berada di bukit, jauh dari masyarakat menengah ke bawah.

Kondisi ini memperlihatkan piramida dan kesenjangan sosial di masyarakat.

Baca Juga: Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas di Gerbang Tol Cibitung Bekasi Ditunda

Salah Mengartikan Sandi Morse

Setiap hari Hoon suami dari ART sebelumnya Moon Kwang tinggal di bunker rumah keluarga Tuan Park selama bertahun-tahun.

Hoon meminta bantuan Da Song dengan mengirimkan deretan sandi morse melalui lampu rumahnya setiap hari. Namun, Da Song salah mengartikan kata HELP menjadi HOLP membuat pesan tersebut tidak pernah sampai.

Baca Juga: Banjir Kembali Landa Jakarta, Anies Baswedan: Berangsur Surut, Alat Berat Telah Mengangkut 200 Ton Sampah dari Badan Sungai

Keberadaan Teepee Tent

Teepee tent sering digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk berkemah di Great Plains.

Da Song sangat menyukai suku indian kemudian orang tuanya membelikan teepe tent.

Baca Juga: Beredar Pengajuan BPJS PBI ke Dinsos Bekasi Bagi Warga yang Miliki Tunggakan

Keberadaan teepee tent ini merupakan sebuah tanda jika pemilik asli rumah ini kedatangan pendatang sesuai dengan kondisi Amerika yang kini menjadi tempat tinggal bagi warga negara asing dari penjuru dunia.

Alergi Buah Peach

Sutradara Bong Joon Ho mendapat ide dari seorang temannya yang memiliki alergi terhadap buat peach. Buah peach merupakan buah yang cantik karena warna dan rasanya.

Baca Juga: Tagar #GubernurTerbodoh Kembali Muncul di Media Sosial saat Banjir Jakarta

Namun dibalik kelebihan buah peach terdapat pesan satire yaitu sesuatu yang indah ternyata bisa mendatangkan petaka seperti kematian.

Bau Badan Memperlihatkan Status Sosial

Di beberapa scene, Park Ki Jeong dan istrinya terlihat sangat terganggu dan memperlihatkan sisi rasis terhadap bau badan Kim Ki Taek. Bau badan dalam film ini memperlihatkan status sosial.

Baca Juga: Banjir Kembali Menggenangi Kawasan Gardenia City Bekasi, Kali ini Lantaran Tidak Adanya Drainase

Bau badan yang dianggap seperti lobak basi bisa mengindikasikan pekerjaan, makanan yang dikonsumsi, sampai tempat tinggal.

Soundtrack 564

Di akhir film, sang sutradara menambahkan soundtrack dengan judul 564. Artinya kondisi Ki Woo saat itu membutuhkan waktu selama 564 tahun untuk bisa membeli rumah mewah milik Park Ki Jeong.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler