TV Akan Dijejali Tayangan Ulang Ramadan Selama Pandemi Corona, Pilihan Penonton Terbatas

7 April 2020, 11:38 WIB
ILUSTRASI menonton televisi.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Ketidakpastian masih menggelayuti nasib rumah produksi penghasil sinetron religi yang seharusnya membuat konten untuk ditayangkan di TV sepanjang Ramadan.

Imbauan bekerja dari rumah dan membatasi interaksi fisik demi menekan penyebaran virus corona membuat proses produksi dihentikan.

Bagi rumah produksi, itu artinya pekerjaan mereka benar-benar tak bisa dilakukan.

"Setiap (produksi) sinetron memakan tenaga lebih dari 70 orang, mau tidak mau harus berkumpul," kata Raam Punjabi, pemilik rumah produksi Multivision Plus kepada Antara.

Baca Juga: 24 Dokter Meninggal Akibat Virus Corona, Indonesia Hadapi Kritik Dunia

Memaksakan diri mengakali adegan yang harusnya melibatkan banyak pemain jadi terpisah-pisah tak cuma membuat biaya membengkak, hasilnya juga belum tentu bagus.

"Kualitasnya, yang paling penting, itu akan terpengaruh," tuturnya.

Menunggu hingga pandemi virus corona mereda dan izin produksi kembali diberikan adalah satu-satunya jalan yang bisa ditapaki rumah produksi di Indonesia.

Mereka tak bisa berbuat apa-apa lagi meski produksi sinetron religi baru dimulai atau masih setengah jalan.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, Cara Membuat Tampilan Kamar Seperti Kamar Hotel

Raam Punjabi mengatakan, tiga judul sinetron spesial Ramadan yang disiapkan rumah produksinya masih dalam tahap pengembangan skenario.

Stasiun televisi juga memaklumi bila konten yang mereka pesan tak kunjung rampung karena ini adalah keadaan kahar atau force majeure.

"Banyak yang produksinya tidak dilanjutkan, mau tidak mau, karena memang tidak mungkin," kata Dini Putri, Direktur Pemrograman dan Akuisisi RCTI.

Penayangan ulang

Jika sinetron religi tak bisa diselesaikan tepat waktu untuk ditayangkan selama Ramadan, stasiun TV akan memutar otak untuk menyajikan tayangan yang relevan dan menarik untuk penonton yang sebagian besar berdiam di rumah.

Mereka harus memanfaatkan stok tayangan yang sudah dimiliki untuk diolah jadi konten Ramadan.

"Pilihan paling dekat rerun, atau episode spesial berisi adegan kompilasi, atau kalau masih panjang bisa jadi ke judul kedua," ujar Dini.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, Tips Belanja Makanan yang Efektif dan Sehat

Rerun atau menayangkan kembali tayangan lama menjadi salah satu alternatif yang dipertimbangkan, terutama untuk judul-judul populer.

Membuat episode spesial berisi adegan kompilasi yang menarik jadi pilihan mengisi kekosongan yang seharusnya jadi jatah episode baru.

Sementara judul kedua yang dimaksud adalah tayangan yang sebetulnya tak direncanakan khusus untuk Ramadan, tapi tetap cocok untuk disiarkan selama seluruh episodenya rampung.

Rumah produksi Sinemart juga menghentikan semua produksi, termasuk untuk Ramadan, tapi mereka punya judul lain yang ceritanya cocok untuk konten Ramadan.

"Untuk Ramadan kami tidak bisa berproduksi, tapi ada judul-judul yang sebenarnya cocok untuk Ramadan seperti yang dimainkan Cut Meyriska dan Roger Danuarta," kata perwakilan divisi humas Sinemart Dini Suryani.

Produksi mandiri TV

Di luar sinetron religi, stasiun TV juga menyiapkan acara yang mereka produksi sendiri atau in-house production.

Dini Putri mengatakan, program-program in-house production untuk Ramadan telah digarap sejak jauh-jauh hari karena harus melewati proses penyuntingan atau revisi.

Contohnya program religi yang menampilkan kemampuan anak-anak menghafal Alquran dan materi kuliah tujuh menit alias kultum.

"Kami bersyukur, produksi acara Hafiz Indonesia sudah jauh-jauh hari dari Februari sudah tuntas semua, tinggal tunggu tayang," katanya.

Satu hal lagi yang harus diperhatikan oleh stasiun televisi adalah acara-acara siaran langsung yang melibatkan banyak penonton.

Di tengah imbauan physical distancing alias pembatasan jarak interaksi, format acara seperti itu harus dipikirkan kembali.

"RCTI sudah lama tidak studio based untuk acara live sahur dan buka puasa," kata Dini.

Di luar itu, dia menegaskan, stasiun TV tetap menerapkan standar operasional prosedur untuk memastikan keamanan dan kesehatan selama pandemi virus corona dalam siaran langsung di luar konten Ramadan yang harus terus berjalan, misalnya program berita.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler