In the Name of God A Holy Betrayal Buat Penonton Tak Nyaman, Ternyata Itu hanya Secuil Aksi Jeong Myeong Seok

10 Maret 2023, 22:41 WIB
In The Name Of God A Holy Betrayal tampilkan sekte sesat di Korsel, salah satunya JMS yang dipimpin Jeong Myeong Seok. /Tangkapan Layar YouTube Netflix K-Content//

PATRIOT BEKASI - Film dokumenter Netflix, In the Name of God A Holy Betrayal sukses menuai banyak sorotan, dan di antara empat sekte sesat yang ditampilkan, sosok dari pemimpin JMS atau Jesus Morning Star, Jeong Myeong Seok, lah yang paling banyak menuai perhatian.

Sutradara Jo Sung Hyun pun menyampaikan kalau dia menyadari banyak penonton yang merasa tidak nyaman saat profesor Kim Do Hyeong mengungkapkan ceritanya mengenai kebiadaban Jeong Myeong Seok dalam In the Name of God A Holy Betrayal.

"Tetapi itu (kisah yang diungkap di In the Name of God A Holy Betrayal) hanya sepersepuluh dari pengalamannya selama 30 tahun terakhir," kata Jo Sung Hyun, ketika konferensi pers di Lotte.

Bagi yang sudah menyaksikan dokumenter sekte sesat di Korea Selatan tersebut tentunya tak asing dengan Kim Do Hyeong, seorang profesor di Universitas Dankook dan aktivis anti JMS yang terus memburu Jeong Myeong Seok.

Baca Juga: Dorama From Me to You Kimi ni Todoke akan Dibintangi oleh Sara Minami dan Oji Suzuka, Tayang Bulan Ini?

Bahkan, dalam dokumenter itu terungkap bagaimana ayah dari sang profesor turut menjadi sasaran kemarahan dari para pengikut JMS hingga lumpuh wajah bagian kiri.

Dia mengatakan bahwa masih banyak kisah yang tak diungkapkan, tapi dia tak bisa menampilkan semuanya.

Sedangkan seri yang dirilis itu pun ternyata cukup mengerikan dan mengganggu untuk sebagian penonton, sebab itu menurutnya sangat sulit untuk menahan diri supaya tak melewati batas.

Sementara itu, Profesor Kim saat wawancara di stasiun KBS pun menyampaikan bahwa masih banyak orang yang berusaha melindungi pemimpin JMS.

"Beberapa (anggota JMS) juga bekerja di sini di penyiar publik KBS. Sutradara KBS TV dan seorang juru bahasa juga pengikut Jeong,” ucapnya.

Baca Juga: Prediksi BMKG: Gerhana Bulan dan Matahari Terjadi 4 Kali di 2023 Mulai April, Berikut Penjelasannya

Mendengar tuduhan yang dialamatkan Kim, pihak KBS pun mengumumkan kalau mereka akan melakukan penyelidikan terkait masalah tersebut serta mengambil tindakan lanjutan yang diperlukan.

Rekaman tanpa sensor dari anggota JMS

Sutradara In the Name of God A Holy Betrayal tentunya ditanya mengenai alasan dia menampilkan anggota wanita JMS tanpa sensor, termasuk video saat mereka tanpa busana maupun rekaman suara tertentu.

Jo menekankan kalau dia ingin menampilkan seluruh kebenaran akan sekte sesat yang dibentuk pada 1980 tersebut tanpa ada rekayasa.

Dalam rekaman video itu menunjukkan bagaimana para wanita muda anggota JMS tampil tanpa busana ke arah kamera di bak mandi dan memanggil Jeong Myeong Seok untuk bergabung, hanya wajah mereka saja yang diburamkan.

Baca Juga: Canggih! Transsion Infinix Meluncurkan Teknologi Pengisian Cepat Kabel 260W dan Nirkabel 110W, Simak di Sini

“Rekaman itu diperlihatkan oleh beberapa penyiar di masa lalu, tetapi Jeong (JMS) mencuci otak para pengikutnya, mengatakan bahwa wanita dalam video itu adalah pelacur yang dibayar dan klipnya telah dimanipulasi,” kata Jo.

Dia pun menambahkan, sementara itu sudah ada kepastian kalau mereka memang benar anggota JMS.

Di sisi lain, kelompok pseudo-religius mengklaim bahwa wanita tersebut benar-benar mengenakan bikini, dan rekaman tersebut direkayasa agar terlihat telanjang.

“Jika kami tidak menampilkan klip atau rekaman suara ini sebagaimana adanya, aku merasa pengikut JMS akan menciptakan cara lain untuk membantah kebenaran dan berpaling darinya,” tegas Jo.

Dia menyatakan setelah berembuk dengan staf maupun pejabat Netflix, akhirnya dia meyakinkan diri untuk menampilkan video maupun klip audio tanpa ada sensor.

Baca Juga: Tampil di Teaser RomCom Terbaru, Yoo In Na Jamin Kesuksesanmu dalam Berkencan

Kultus di bawah sorotan

Lebih lanjut, In the Name of God A Holy Betrayal juga menampilkan tiga sekte sesat lainnya seperti Odaeyang, Baby Garden, dan Manmin.

Seri dokumenter ini menampilkan cerita pengalaman mengerikan yang dialami mantan anggota, sekaligus mengungkap fakta mengenai sosok 'Mesias' yang dipercayai mereka.

"Aku punya teman dan bahkan anggota keluarga yang menjadi korban kelompok agama semu. In the Name of God A Holy Betrayal juga merupakan kisah pribadi bagi saya,” tutur sang sutradara.

Dia pun bersikeras bahwa pemimpin sekte sesat itu lah yang harus disalahkan, bukan pengikut mereka. Jo mengatakan bahwa mereka yang tampil dalam serial tersebut harus diberi tepuk tangan atas keberanian dan keberanian mereka.***

Editor: M Hafni Ali

Sumber: Korea Herald

Tags

Terkini

Terpopuler