PATRIOT BEKASI - Saat ini drama Korea (drakor) Marry My Husband sedang menjadi sorotan dengan cerita menarik dan diisi pemain seperti Park Min Young, Na In Woo, dan Song Ha Yoon yang berakting apik.
Namun, di tengah gegap gempita Marry My Husband, muncul kabar yang menyebutkan kalau drakor adaptasi Webtoon ini mendapat boikot.
Mengapa begitu? Berikut alasan kenapa Marry My Husband sempat diserukan agar mendapat boikot.
Baca Juga: Selain Blue Lock, 7 Rekomendasi Anime Sepak Bola 2024
Sebenarnya, seruan boikot ini merujuk pada versi Webtoon drakor tersebut.
Pasalnya, author dari Marry My Husband dianggap rasis lantaran menuding Islam sebagai agama radikal.
Berawal dari rencana sang pemeran utama Kang Ji Won yang mengalami regresi, di mana dia hendak menjatuhkan manajer tim yaitu Kim Kyung Wok.
Dia membuat manajer Kim sebagai ketua dari proyek perusahaan untuk menyuplai makanan halal ke Arab.
Namun, saat proyek hampir berjalan mulus ternyata muncul berita yang menyebut kelompok Islam radikal menawan sukarelawan dari Korea Selatan.
Berita tersebut membuat harga saham perusahaan jatuh, dan manajer Kim yang kalang kabut hendak menimpakan kesalahan ke Yoo Hee Yeon.
Lebih lanjut, hal yang menjadi dasar alasan Webtoon ini mendapat boikot adalah penyebutan Islam radikal.
Banyak pembaca yang menyayangkan mengapa harus menyebutkan agama Islam, bukan menuliskan kelompok radikal.
Pasalnya, penyebutan tersebut seolah menuding Islam sebagai agama yang radikal.
Di sisi lain, author Marry My Husband tidak melontarkan permintaan maaf yang membuat pembaca semakin marah.
Permintaan maaf justru datang dari pihak studio yaitu LICO, sementara sang penulis manhwa ini hingga sekarang tidak meminta maaf karenanya dia dianggap Islamofobia.
Di sisi lain, alasan boikot ini terdapat pada chapter 18 versi manhwa dan pihak Webtoon Indonesia sendiri mengubahnya, di mana saham perusahaan turun akibat brand ambassador mereka memakan daging babi bukan karena sukarelawan Korea ditahan kelompok Islam radikal.
Nah itu tadi alasan mengapa Marry My Husband sempat menuai kontroversi hingga diserukan boikot.***