Rayakan 16 Tahun Berkarya, Kotak Rilis Album 'Identitas' yang Telah Digarap Selama 2 Tahun

25 September 2020, 18:57 WIB
Grup Band Kotak, Instagram/@kotakband_ /

 

PR BEKASI – Grup band Kotak merilis album terbaru untuk merayakan 16 tahun mereka berkarya, pada Jumat, 25 September 2020.

Album berjudul “Identitas” tersebut murni digarap oleh para personel Kotak dalam proses pembuatannya, mulai dari konsep, lagu, tempat studio rekaman, hingga kemasan album.

Dalam konferensi pers yang dilakukan secara daring, Swasti “Chua” Sabdastantri mengungkapkan bahwa sesuai dengan namanya, album tersebut menyuguhkan identitas asli Kotak yang mengerjakan semuanya tanpa campur tangan kreatif pihak ketiga.

Baca Juga: Kerap Bahayakan Pengguna Jalan Lain, Kemenhub Akan Sanksi Pesepeda yang Tak Gunakan Lampu Penerangan

“Setelah beberapa tahun Kotak berkarya, kami banyak ambil ilmu dari orang-orang, lalu kita bisa buktikan sudah siap berkarya sesuai dengan identitas kita, makanya nama albumnya ‘identitas’,” tutur Chua selaku pemain bass Kotak, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Album tersebut digarap selama dua tahun, dan direkam di Yogyakarta.

Meski memakan lebih banyak waktu, sebab mereka harus menyempatkan diri untuk pergi ke Yogyakarta demi album, kota tersebut membuat ide-ide mengalir deras.

Baca Juga: Bela Muslim Uighur, 5 Senator AS Desak Netflix Batalkan Adaptasi Novel Asal Tiongkok ke Serial TV

“Di Jakarta idenya mandek, di Yogyakarta lancar banget,” ungkap Chua.

Mario “Cella” Marcella selaku gitaris Kotak mengatakan bahwa sekarang memang sudah saatnya mereka memperlihatkan identitas Kotak dengan menjadi produser album tanpa melibatkan orang lain.

“Ini penggarapan album tersantai, betul-betul dipikirkan sesuai identitas,” ucapnya.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Tegal Gelar Konser Dangdut dan Dihadiri Ribuan Orang, Polri: Ada Dugaan Pidana

Mengingat semua proses yang dilakukan tanpa campur tangan orang lain, Chua menuturkan ada cerita-cerita lucu di sela pembuatan.

Salah satunya adalah distraksi akibat hasrat berbelanja yang melanda dirinya dan tantri Syalindri Ichlasari yang merupakan vokalis Kotak.

Semua terasa lebih bebas, karena mereka mengatur jadwal mereka sendiri.

Baca Juga: Dituduh Jadi Biang Resesi, Kemenkeu: Dampak PSBB DKI Jakarta pada Ekonomi Indonesia Tidak Besar

“Terhambat ibu-ibu, aku dan Tantri lebih milih belanja di Beringharjo karena kita atur waktunya sendiri,” ucap Chua.

Tantri pun menuturkan bahwa album “Identitas” memiliki tempat spesial di hatinya, karena Kotak bisa puas mencurahkan ide setiap anggota di dalamnya.

Mereka bisa bebas mengeksplorasi semua aspek sesuai keinginan, tanpa terbentur pertimbangan dari pihak lain.

Baca Juga: Sebabkan Kemacetan Parah, Pengemudi Ini Temukan Ular Piton Sepanjang 3 Meter Melilit di Ban Mobil

“Kita sayang banget sama album ini karena mengolah dari awal, eksplorasinya dalam banget,” ungkap Tantri.

Dari sepuluh lagu dalam album tersebut, “Di Atas Cinta” menjadi lagu andalan yang ditulis Tantri sebagai cerminan kehidupannya sebagai orangtua.

Lagu pertama yang direkam untuk album “Identitas” tersebut mengingatkan para personel Kotak atas perjuangan orangtua dalam membesarkan mereka.

Baca Juga: Nia Ramadhani Unggah Foto di Instagram, Warganet Pertanyakan Gaji Karyawan dan Lumpur Lapindo

“Pas baru jadi musiknya saja, kita mendengarnya terasa sedih. Kok lagunya senang, tapi mengharukan? Kita bertiga kompak membayangkan lagu ini tentang orangtua, keluarga, anak,” tutur Chua.

Cella pun menambahkan bahwa “Di Atas Cinta” membuatnya membayangkan kerepotan orangtua ketika mengurus dirinya saat kanak-kanak.

“Mendengarkan lagu itu kayak flashback dosaku banyak banget sama orangtua,” ucapnya.

Baca Juga: Setelah Hampir 15 Tahun Lamanya, Hamas dan Fatah Sepakat Akan Adakan Pemilu Kembali

Ketiganya sepakat bahwa perubahan status menjadi orangtua membuat perbedaan signifikan terhadap lirik yang mereka ciptakan.

Fase gundah gulana saat jatuh cinta telah dilewati, berganti dengan cinta seutuhnya kepada keluarga dan buah hati, sebagai seorang istri atau suami.

“Tapi enggak bisa dipungkiri kita harus bisa coba lagi memposisikan diri seperti dulu, kalau kita jomblo, kangen mantan, bagaimana ya rasanya? Coba posisikan seperti itu, zaman-zaman masih gadis,” ungkap Chua.

Baca Juga: Berhasil Deteksi Ranjau dan Bahan Peledak Mematikan, Tikus Ini Diberi Penghargaan

“Kalau enggak gitu, kita bisa ‘stuck’, kan sudah di posisi nyaman,” ucapnya menambahkan.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler