Sindir Pemerintah Tentang Pilkada, Ernest Prakasa: Gelorakan Gairah Kekuasaan Anda, Bapak Ibu!

26 September 2020, 10:19 WIB
Ernest Prakasa. /Istimewa/

PR BEKASI - Selebriti serba bisa Enerst Prakasa yang selama ini sudah melakoni berbagai profesi seperti komika, aktor, sutradara, bahkan produser film, dikenal kerap menyuarakan pandangannya terkait kondisi yang tengah ramai diperbincangkan.

Ia pun dikenal publik sebagai salah satu selebriti tanah air yang rajin mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggapnya kurang tepat.

Dirinya pun secara blak-blakan menyatakan bahwa tidak percaya lagi pada kebijakan pemerintah untuk menjaga kesehatan dan keselamatan rakyat.

Hal tersebut dirinya tulis di akun Twitter pribadinya @ernestprakasa.

Baca Juga: Ngidam Ayam Goreng Cepat Saji 2 Hari Berturut-turut, Darah Ibu Hamil Ini Berubah Jadi Minyak

"Saya sudah tidak percaya pada keseriusan pemerintah menjaga kesehatan dan keselamatan rakyat. Pakai masker, cuci tangan, hindari kerumunan sebisa mungkin. Mari jaga diri kita masing-masing," tulis Ernest Prakasa di Twitter pada Selasa, 22 September 2020.

Cuitannya tersebut bahkan ramai dikomentari oleh warganet hingga mendapat tanggapan dari mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli.

Tak hanya itu, kemarin Ernest Prakasa pun kembali menulis kalimat sarkasme di akun Twitternya yang menyindir keputusan Jokowi cs yang tetap ngotot akan tetap menyelenggarakan Pilkada Serentak 2020 meski di tengah ancaman pandemi Covid-19.

"Penambahan kasus harian baru mendekati 5.000 kok ribut minta Pilkada ditunda. Rakyat kita ada 270 juta, yang hidup masih sisa banyak. Semangat terus ya bapak-bapak ibu-ibu kampanyenya! Gelorakan gairah kekuasaan Anda!," tulis Ernest Prakarsa di Twitter pada Jumat, 26 September 2020.

Baca Juga: Peneliti Australia Kaget, 16.000 Masjid di Xinjiang Hancur Lebur oleh Ulah Pemerintah Tiongkok

Cuitan tersebut pun kembali ramai dikomentari oleh warganet. Bahkan para warganet pun ikut-ikutan dengan gaya bahasa Ernest Prakasa yang seolah menyindir kebijakan pemerintah.

"Gak apa-apa kok, kalau sehari 5.000 kasus, berarti corona butuh waktu 54.000 hari buat menjangkiti 270 juta penduduk indonesia, itu sekitar 1.800 bulan. Waktu yang cukup lama bukan," tulis akun @tuanKulare.

"54.000 hari= 147 tahun. Masih bisalah Indonesia bertahan 1 abad setengah, bisa nyelenggarai -/+30 pilkada lagi kok," tulis akun @Mfzalter.

"Yuk sukseskan pilkada di tengah pandemi ini, sukseskan keluarganya yang nyalonin maksudnya, gak peduli yang positif corona meningkat, lanjut terus," tulis akun @putra_09_07.

Baca Juga: Suami 'Pinjamkan' Istri ke Saudara Ipar, Berujung Istri Tidak Kembali Karena Sudah 'Betah'

"Lanjutkan kampanye, jangan ditunda. Nanti gak ada yang bisa meneruskan kepemimpinan daerah. Rakyat masih banyak. Mati 1 tumbuh seribu! SEMANGAT TERUS PARA CALON BUAT KAMPANYE!," tulis akun @ersatdewantoro.

Bahkan ada beberapa komentar warganet yang terkesan sarkasme tapi cukup menggelitik.

"Mau ngingetin juga nanti pas pilkada jangan lupa bawa paku sendiri dari rumah buat nyoblos," tulis akun @alisssaqd.

"Pemerintah niatnya baik buat mensejahterakan pembuat peti sama tukang gali kubur. Respect," tulis akun @abisberak.

Tak hanya itu beberapa warganet pun menyatakan diri akan golput dan tidak akan datang ke TPS jika Pilkada tetap digelar di tengah kasus positif Covid-19 di Indonesia semakin melonjak.

Baca Juga: Gol Bunuh Diri Pupuskan Perjuangan Timnas U-19 Atas Bosnia, Shin Tae-yong Akui Banyak PR

"Buat kali ini saya golput dulu bang, buat apa juga diharuskan, pemerintah aja tidak menjamin keharusan hidup kita selama pandemi!," tulis akun @idoshidayat.

Meskipun banyak dorongan dan juga usulan dari rakyat maupun beberapa tokoh publik dan juga politisi untuk menunda gelaran Pilkada, tapi Jokowi beserta jajarannya tetap sepakat bahwa Pilkada harus digelar pada 9 Desember 2020, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang diperketat.

Diketahui, per 25 September 2020 kasus positif Covid-19 terkonfirmasi mencapai 266.845 kasus, dengan penambahan kasus baru sebanyak 4.823 orang.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler