Ernest Prakasa mengaku kesal dan dadanya merasa sesak ketika melihat keluarga dari korban yang panik dan berduka menunggu kejelasan kabar sanak saudara mereka di bandara Supadio, Pontianak, yang malah dikepung wartawan.
"Sesak dada melihat keluarga korban yang panik dan berduka di bandara Supadio Pontianak malah dikepung oleh wartawan foto," katanya.
Sesak dada melihat keluarga korban yang panik dan berduka di bandara Supadio Pontianak malah dikepung oleh wartawan foto. ????????????????????????????????— Ernest Prakasa (@ernestprakasa) January 9, 2021
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.
Pesawat Sriwijaya tersebut hilang kontak setelah melewati ketinggian yang baru mencapai 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian menuju 13.000 kaki.
Baca Juga: Indonesia Kembali Berduka, Presiden Rusia Vladimir Putin Kirim Pesan Belasungkawa kepada Jokowi
Sebelumnya pesawat tersebut dijadwalkan akan berangkat pukul 13.35 WIB, namun mengalami kemunduran hingga akhirnya berangkat pukul 14.36 WIB.
Faktor penundaan penerbangan itu lantaran kondisi cuaca yang memburuk.
Berdasarkan data manifest, pesawat yang telah berusia 26 tahun itu membawa 62 orang, termasuk di dalamnya 50 penumpang dan 12 orang kru.
Dari jumlah tersebut terdapat tujun anak-anak, tiga bayi, dan 40 orang dewasa.
Baca Juga: Tak Hanya di Pulau Laki, Suara Ledakan Sriwijaya Air Terdengar Warga Tangerang: Kami Kira Itu Petir