Roy Marten pun sependapat dengan pernyataan Deddy Corbuzier bahwa ramalan Mbak You itu berbahaya, karena bisa dimanfaatkan kelompok-kelompk tertentu untuk dijadikan sebuah pembenaran.
"Seperti kata Deddy tadi, ini berbahaya. Jadi masyarakat yang punya kelompok lain, tiba-tiba mendapat semangat baru, mendapat api baru, pembenaran bahwa memang harus kejadian, terjadi penjarahan, kerusuhan. Itu (bisa) dimanfaatkan kelompok-kelompok tertentu," tutur Roy Marten.
Oleh karena itu, Roy Marten pun menyarankan agar sebaiknya ramalan itu tidak menyinggung dunia politik, apalagi jika itu sebuah ramalan yang berbahaya dan dapat menimbulkan konflik.
"Saya kira sebaiknya ramalan tidak menyinggung politik yang berbahaya," ujar Roy Marten.
Sebelumnya, di penghujung 2020, Mbak You menerawang bahwa akan ada pergantian presiden di 2021, yang diawali dengan kondisi politik yang memanas, terjadi kerusuhan, dan penjarahan di mana-mana.
Baca Juga: Rakyat Papua Sering Jadi Korban Rasisme, Natalius Pigai 'Ngadu' ke Menhan AS: Kami Butuh Perhatian
Namun, Mbak You mengklarifikasi bahwa ramalannya itu dipotong dan diplintir oleh beberapa media, sehingga menimbulkan mispersepsi dan polemik di tengah masyarakat.
Mbak You pun menegaskan bahwa tidak akan ada pergantian presiden di 2021, yang ada hanyalah reshuffle kabinet.
"Saya jelaskan lagi, tidak ada pergantian presiden di 2021, tapi adanya reshuffle kabinet. Pergantian presiden hanya di 2024. Jangan diplintir lagi, supaya kita juga tenang hidup di Indonesia ini," kata Mbak You.***