PR BEKASI - Direktur Film Indonesia Joko Anwar, mengungkapkan kekesalannya lantara banyak tautan dan unggahan film bajakan yang beredar di aplikasi Telegram.
Joko Anwar menautkan twit protesnya tersebut ke akun Twitter Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Joko Anwar juga menanyakan ke mana mereka, para pekerja film, harus mengadu dan melayangkan protes terkait maraknya peredaran film bajakan di aplikasi Telegram.
Baca Juga: Pernah Tunjukkan Gajinya Selama 3 Bulan ke Politikus, Denny Cagur: Dia Bilang Enak Juga Ya
Halo @kemkominfo @Kemenparekraf, di aplikasi Telegram banyak tersedia bajakan film-film Indonesia. Kami para pekerja film harus mengadu ke mana?— Joko Anwar (@jokoanwar) January 31, 2021
"Halo @kemkominfo @Kemenparekraf, di aplikasi Telegram banyak tersedia bajakan film-film Indonesia. Kami para pekerja film harus mengadu ke mana?," cuit Joko Anwar, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @jokoanwar pada Senin, 1 Februari 2021.
Diketahui, di dalam aplikasi Telegram memang banyak tersedia grup-grup yang menjadi tempat berkumpulnya para pecinta film.
Baca Juga: Ngotot Adakan Olimpiade Tokyo, Yoshihide Suga: Bukti Kemenangan Manusia Melawan Pandemi
Akan tetapi, tak selayaknya grup pecinta film yang baik, yang seharusnya hanya menjadi tempat diskusi akan film-film yang ada.
Ada beberapa grup yang juga membagikan tautan-tautan atau video dari film-film secara ilegal, sehingga tentu akan merugikan para pekerja film tersebut.