Tak hanya film-film Indonesia yang beredar, film dan serial dari mulai Turki, Korea, India, dan yang lainnya pun memiliki grup-grupnya sendiri.
Baca Juga: Akui Suka Teman Perempuannya, Anak 8 Tahun Dikeluarkan dari Sekolah
Selain itu, film bajakan juga tak hanya beredar di Telegram, di media sosial semacam Facebook sudah sering penggunanya terlihat membagikan video atau tautan yang mengarahkan ke kanal film bajakan.
Lebih lanjut, protes dari Joko Anwar tersebut mendapat perhatian dari warganet.
Salah satu dari mereka mengatakan bahwa stream service di Indonesia harus dilengkapi.
Baca Juga: Tanggapi Adanya LPG Subsidi Malah Dinikmati Masyarakat Mampu, Wapres: Ironis
Menurutnya banyak film Indonesia zaman dulu yang belum ada di layanan streaming.
"Kalau gitu stream service Indonesia nya juga dilengkapi. Banyak film Indonesia jaman dulu juga belum ada di streaming service, kalaupun ada juga gak ada satu aja streaming service yang jadi pusatnya," kata akun @vincentirvings.
Dia membandingkan dengan keadaan yang terjadi di Amerika Serikat, yang mana mereka mempunyai aplikasi legal untuk menonton film yaitu, Netflix, sementara di Indonesia tidak ada.