PR BEKASI - Penyanyi senior Iwan Fals menyoroti kabar yang menyebut bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah membutuhkan kritik yang keras dan pedas untuk kemajuan pemerintah.
Hal itu disampaikan Iwan Fals setelah sebelumnya dia menyampaikan ketakutannya untuk menyampaikan kritik lantaran banyaknya buzzer di era digital saat ini.
"Tuh Jokowi butuh dikritik noh, yg keras dan pedas, karetnya dua," kata Iwan Fals, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @iwanfals, Kamis, 11 Februari 2021.
Iwan Fals lantas menuliskan sebuah pantun untuk presiden, dan mempertanyakan kiranya seperti apa kritik yang keras dan pedas yang diinginkan pemerintah.
"Eh gini deh, sebenernya ini tugas DPR, tapi karena presiden yang minta ya okelah. Tai kambing bulat-bulat, bisa diolah menjadi obat, bisa disulap menjadi jimat. Kalau gak dijawab entar kualat, cakeeep...Begini, hmm kritik yang pedas dan keras itu yang kayak apee, eeleeh elleehh...," tutur Iwan Fals.
eh gini deh, sebenernya ini tugas dpr, tapi krn presiden yg minta ya okelah, tai kambing bulat2, bisa diolah menjadi obat bisa disulap menjadi jimat, klo gak dijawab ntar kualat, cakeeep...begini, hmm kritik yg pedas dan keras tu yg kayak apee, eeleeh elleehh...????— ☔ La Nina Sebentar Lagi ☔ (@iwanfals) February 11, 2021
Lebih lanjut, Iwan Fals menuturkan bahwa saat ini merupakan zaman yang sulit untuk menyampaikan kritik.
"Dan kini mungkin zaman yang sulit untuk kritik, karena di luar terlalu banyak kritik, terpaksa mencari ke dalam atau lebih tepatnya secara naluri mau gak mau ke dalam, dan ternyata di dalam kritiknya gak kalah banyak, bahkan sampe kblebekan, ini barangkali yang disebut 'nabi' bebenah diri," tutur Iwan Fals.