Jokowi Butuh Kritik yang Keras dan Pedas, Iwan Fals: Ini Barangkali yang Disebut 'Nabi' Bebenah Diri

- 11 Februari 2021, 16:52 WIB
Iwan Fals komentari keinginan Jokowi yang ingin dikritik secara keras dan pedas.
Iwan Fals komentari keinginan Jokowi yang ingin dikritik secara keras dan pedas. /Instagram.com/@iwanfals

Sebelumnya, Jokowi meminta masyarakat untuk lebih aktif dalam menyampaikan kritik terhadap kinerja pemerintah, untuk membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan pelayanan publik.

Hal itu disampaikan Jokowi saat berpidato di acara Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI Tahun 2020, Senin, 8 Februari 2021.

Baca Juga: Kaget dan Prihatin Mantan Istrinya Terjerat Kasus Narkoba, Andika Mahesa: Setahu Saya, Caca Baik

"Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik, masukan, atau potensi maladministrasi, dan para penyelenggara pelayanan publik harus terus meningkatkan upaya perbaikan-perbaikan," kata Jokowi.

Hal serupa juga disampaikan oleh Sekretaris Kabinet, Pramono Anung saat mengucapkan selamat atas peringatan Hari Pers Nasional yang jatuh pada Selasa, 9 Februari 2021.

Pramono Anung mengatakan, keberadaan pers ibarat jamu yang selalu berusaha menguatkan pemerintah.

Baca Juga: Hubungi Indro Warkop Soal Perkara Ridwan Remin, Ruben Onsu Singgung Kode Etik Komedian

Oleh karena itu, Pramono Anung menegaskan bahwa kebebasan pers adalah sesuatu yang wajib dijaga.

"Bagi pemerintah, kebebasan pers adalah sesuatu yang wajib dijaga, dan bagi pemerintah kebebasan pers, kritik, saran masukan itu seperti jamu, menguatkan pemerintah," kata Pramono Anung.

Pramono Anung juga mengatakan, sebagai negara demokrasi, kebebasan pers merupakan tiang utama untuk menjaga demokrasi tetap berlangsung.

Halaman:

Editor: Rika Fitrisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah