Saat disinggung mengenai kapan tepatnya Rina Gunawan terpapar Covid-19, Teddy Syah mengaku tidak tahu, begitu pun dengan kondisi terakhir sang istri saat meninggal, apakah masih positif atau tidak.
"Persisnya kita gak tahu, karena awalnya dia itu negatif, tapi tiba-tiba 2-3 hari kemudian berubah jadi positif. Jadi masalah itu saya gak tahu," kata Teddy Syah.
"Saya gak tahu persisnya kapan, saya gak mau berspekulasi, karena hanya pihak dokter yang bisa menjawab. Per hari ini, minggu kedua, sudah intensif, menjalankan isolasi mandiri, satu minggu lamanya dan dibawa ke ICU, awalnya di RS Bintaro lalu ke RS Pertamina Simprug," sambungnya.
Baca Juga: Singgung Adanya 'Presiden Boneka', Rocky Gerung: Seharusnya yang Dicabut Itu Omnibus Law
Teddy Syah lalu menuturkan bahwa kondisinya istrinya sempat stabil, tapi karena adanya kesulitan bernapas, dokter pun memutuskan untuk memasang ventilator.
"Kondisinya tetap stabil sih selama beberapa ini, terus belakangan karena beliau harus bernapas mandiri, ini mungkin yang membuat berat. Jadi merasa lelah, kecapean, hingga tim dokter dari rumah sakit memutuskan untuk memasang ventilator sambil memberikan obat-obatan yang lain," tuturnya.
Menurut Teddy Syah, beban pekerjaan yang berat membuat Rina Gunawan mudah lelah, dan bahkan sulit untuk beristirahat karena stres.
"Jadi intinya beliau itu kecapean, karena kerjaannya juga jasa, ngurusin orang. Jadi terlalu cape, karena intensitas kerjanya itu terlalu tinggi selama beberapa minggu belakangan ini," kata Teddy Syah.