Diceritakan oleh Ruben Onsu kala itu ia sedang syuting di Australia bersama Indra Bekti untuk sebuah program televisi.
Namun, ia lebih dulu meninggalkan Australia karena hanya bisa syuting empat hari dari yang seharusnya enam hari.
Akhirnya, karena semua kru dan rekan kerja yang masih mempunyai pekerjaan di sana, ia terpaksa pulang sendiri ke Indonesia.
Sebelumnya Ruben Onsu mempunyai firasat bahwa akan terjadi sesuatu pada dirinya namun saat itu produser acara tersebut membantu Ruben Onsu dengan menggunakan ID TV.
Percaya dengan sang produser, Ruben Onsu bisa masuk ke wilayah bandara namun hanya sampai di bagian check-in.
“Jadi dia cuma bisa bantu gue sampe check-in, dari situ gue udah tebak pasti udah apes, gue enggak tahu kenapa muka gue inceran imigrasi. Karena gue to**l bahasa inggrisnya,” kata Ruben Onsu.
Meskipun mempunyai firasat tidak enak, Ruben Onsu tetap percaya diri untuk masuk dan mengikuti langkah demi langkah di bandara tersebut.
Sampai akhirnya ada salah satu alat yang bunyi sehingga didengar banyak orang, dari situ orang-orang bule itu sontak melihat kea arah Ruben Onsu.