Network
PR BEKASI - Pemain Sinetron Ikatan Cinta, Arya Saloka, mengungkapkan tradisi yang biasa dilakukannya saat lebaran.
Pemeran Aldebaran di Ikatan Cinta tersebut mengatakan, kalau setiap lebaran pulang ke Semarang. Arya Saloka mengatakan orang tuanya yang akan ke Semarang.
Ditambahkan Arya Saloka bahwa hal itu karena kakeknya sendiri masih ada. Sehingga keluarga dari pemain Ikatan Cinta ini akan berkumpul di Semarang .
"Biasanya orang tua yang ke Semarang karena kakek masih ada kan. Keluarga besar masih ada semua di Semarang sama Jogja," katanya.
Sementara itu, perihal domisili keluarganya yang di Bali, disampaikan kalau terakhir lebaran di sana sekitar beberapa tahun yang lalu.
Hal itu pun karena orang tuanya tidak pulang ke Semarang. Dia hanya mengikuti orang tua akan merayakan hari raya di mana.
"Kalau di Bali itu paling kapan ya? Beberapa tahun, ya lumayan lah dua tiga tahun lalu baru di Bali. Karena nggak pulang gitu orang tua. Ini ngikutin orang tua ada di mana," ujarnya.
Akan tetapi, diungkapkan Arya Saloka, untuk tahun ini sudah dapat dipastikan dia tidak akan bisa pulang ke Semarang.
Karena, alasan yang pertama, adalah pemerintah sudah mengeluarkan larangan untuk mudik.
Sementara itu alasan kedua, sebab dia mengikuti apa yang ditetapkan oleh pemerintah.
Lebih lanjut, Arya Saloka memaparkan tradisi yang biasa dilakukannya saat lebaran.
Dia menyampaikan bahwa ketupat dan opor ayam menjadi menu wajib yang dihidangkan.
Baca Juga: Punya Pengalaman Seram Soal Kebiasaannya, Arya Saloka: Gue Orangnya Gampang Pelor
"Ya paling setelah itu makan ketupat bikin, harus karena saya suka banget ketupat, opor, krecek," kata lawan pemain Amanda Manopo ini.
Dia menambahkan tidak ada menu khas Bali dalam tradisi hidangan lebarannya. Karena dia hanya menumpang hidup saja di sana.
"Numpang sekolah, bokap numpang kerja di Bali karena kan BUMN kan," ucapnya.
Tradisi lainnya yang ada di keluarganya adalah sungkeman, yang memang sudah menjadi budaya.
Baca Juga: Kerap Didoakan Cerai dengan Putri Anne oleh Fans Ikatan Cinta, Arya Saloka: Biarin aja Dosa Mereka
"Sungkeman-sungkeman ya itu budaya lah," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube RCTI - Infotainment pada Senin, 17 Mei 2021.
Hal lainnya adalah, jika lebaran di Semarang, biasanya setelah salat Idul Fitri mereka akan duduk berkumpul untuk mendengarkan wejangan (petuah) dari sang kakek.
Namun, dia menyatakan, sudah sekitar beberapa tahun ini wejangan dari kakeknya sudah mulai berkurang.
"Cuma dia udah satu tahun dua tahun, tiga tahun terakhir lah ya mungkin wejangan-wejangan itu sudah mulai berkurang," katanya, menyambungkan.
"Karena kan udah mulai ya usia, bicara pun sudah mulai melambat, sudah mulai susah untuk berpikir," ujar Arya Saloka.
Kegiatan itu pun digantikan oleh ibunya sebagai anak pertama dalam keluarga, untuk mengingatkan antar saudara.
Dia pun membeberkan kalau dirinya jarang berkeliling saat lebaran. Jika pun berkeliling hanya sampai ke tetangga rumah.
"Tetangga sebelah udah abis itu gue di rumah. Karena kan biasa di Semarang, paling datang ke rumah-rumah saudara karena nggak punya temen kan di sana," ucap Arya Saloka.***
