Meski demikian, Deddy Corbuzier mengakui kepintaran Aldi Taher yang menggunakan kedok agama untuk membenarkan suatu perbuatan atau pernyataan, salah satunya terkait poligami.
"Ngomongin tentang poligami, 'gue presiden poligami, gue mendukung poligami'. Jadi yang dimainkan Aldi Taher itu dibungkus dengan sebuah kedok agama," kata Deddy Corbuzier.
"Ketika sesuatu dibungkus dengan kedok agama beberapa hal bisa dibenarkan, di sini pintarnya dia," sambungnya.
Namun, Deddy Corbuzier menilai bahwa apa yang dilakukan Aldi Taher sudah berlebihan dan jadi terlihat menjijikkan.
"Tetapi, ketika dibungkusnya berlebihan dan kelihatan sekali dibungkusnya dengan kedok agama, ini terlihat menjijikan," ujar Deddy Corbuizier.
"Tidak ada salahnya poligami, tapi tidak ada presiden poligami. Jangankan jadi presiden poligami, Anda mencalonkan diri menjadi wakil walikota saja tidak menang," sambungnya.
Dalam kolom komentar, Deddy Corbuzier menambahkan bahwa banyak manusia aneh yang ditolerir olehnya, karena dirinya banyak belajar dari manusia aneh.
Namun menurutnya, ketika semakin terlihat nyata tujuannya, yakni hanya untuk materi dan keuntungan pribadi, maka dirinya merasa harus berpikir lebih jauh lagi.