"Khususnya yang berhubungan dengan adanya wacana perpanjangan PPKM Darurat. Setelah saya telaah berdasarkan data sekunder yaitu pemberitaan berbagai media, media sosial, maupun data primer," ujarnya.
Dan juga berdasarkan pengamatan dan interaksi dengan beberapa kalangan masyarakat, Didi Riyadi menyampaikan beberapa pendapatnya.
Hal yang pertama dia ungkapkan adalah penolakan perpanjangan PPKM Darurat Jawa dan Bali.
Baca Juga: 13 WNA Diamankan Polda Bali, Kedapatan Langgar Prokes PPKM Darurat hingga Didenda Rp1 Juta
"Simpel saja, Pak. Sudah pasti banyak yang kena imbasnya terlebih lagi soal perut, banyak yang tidak bisa kerja, tidak bisa menafkahi keluarga," ucapnya.
Menurut fakta yang dia dapatkan, sejak masa awal pandemi Covid-19 hingga saat ini banyak usaha yang gulung tikar, karyawan di-PHK, serta seniman dan musisi yang tak lagi naik ke panggung.
Dinilainya, PSBB maupun PPKM, atau hal sejenisnya tak mampu meredam melonjaknya tingkat positif pasien Covid-19.
"Perpanjangan PPKM Darurat tidak akan bisa selesaikan wabah, pilihannya seperti buah simalakama, mati karena wabah atau mati karena kelaparan," tuturnya.
Baca Juga: Cara Mudah Ketahui Titik Penyekatan selama PPKM Darurat Lewat Google Maps di HP Anda