Disebut Anak Buah Nyi Roro Kidul hingga Pertanda Wabah Mematikan, Berikut Kisah Lampor Keranda Terbang

- 20 Juli 2021, 13:18 WIB
Kisah Lampor keranda terbang yang disebut-sebut sebagai anak buah Nyi Roro Kidul hingga pertanda wabah mematikan.
Kisah Lampor keranda terbang yang disebut-sebut sebagai anak buah Nyi Roro Kidul hingga pertanda wabah mematikan. /YouTube.com/Ki Bungsu Kewangi
 
 
PR BEKASI - Kisah mengenai Lampor kerandang kerbang yang sedang viral di TikTok dan gencar diperbincangkan kini mengundang tanda tanya.
 
Apa sebenarnya Lampor yang belakangan videonya tersebar di TikTok dan memperlihatkan adegan keranda terbang Ini?
 
Bahkan Lampor disebut-sebut sebagai anak buah Nyi Roro Kidul hingga pertanda wabah mematikan.
 
Berikut adalah kisah Lampor keranda kerbang yang telah dirangkum Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun TikTok @aldieedayouji.
 
 
Kisah Lampor dahulu memang menghantui Masyarakat Jawa khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur.
 
Lampor dipercaya sebagai hantu pembawa kematian dan digambarkan dalam berbagai wujud.
 
Sebagian Masyarakat Jawa percaya sosok Lampor memiliki wujud berupa bola arwah.
 
Ada juga Masyarakat Jawa lain yang mengaku melihat Lampor dengan wujud pocong atau wujud setan lainnya.
 
Bahkan Lampor juga dipercaya berbentuk sosok yang memanggul keranda Terbang.
 
 
Namun secara harfiah Lampor konon diartikan sebagai kegaduhan. Ini sesuai dengan kepercayaan masyarakat di Jawa Tengah.

Ketika muncul, Lampor dipercaya menyebabkan suara-suara yang gaduh. Suara gaduh tersebut dieprcaya adalah suara iring-iringan dari kereta kuda dan juga barisan pasukan dari Laut Selatan Jawa.

Maka dari itu menurut kepercayaan Masyarakat Jawa, Lampor disebut sebagai anak buah sekaligus pasukan dari Nyi Roro Kidul.
 
Nyi Roro Kidul juga merupakan salah satu kisah yang melegenda bagi masyarakat Jawa. Dia dianggap sebagai ratu penguasa Laut Selatan.
 
 
Terkait asal-usulnya, ada banyak versi soal dari mana Nyi Roro Kidul berasal.
 
Beberapa yang paling populer mengatakan bahwa Nyi Roro Kidul adalah putri keturunan Raja Kediri.
 
Ada juga yang meyakini Nyi Roro Kidul keturunan Raja Airlangga dan Kahuripan.
 
Bahkan yang terbaru, Nyi Roro Kidul juga disebut-sebut sebagai putri dari Raja Pajajaran.
 
 
Karena kepercayaan inilah orang tua di zaman dahulu kerap mengatakan, "Suaramu banter banget koyo Lampor."
 
Artinya adalah suara kamu keras sekali mirip dengan Lampor. Ini digunakan orang-orang zman dahulu sebagai sindiran halus.

Masyarakat Jawa juga percaya Lampor terkadang mendatangi suatu desa karena ada urusan yang belum selesai ataupun kesalahan yang harus ditebus.
 
Menurut pengakuan masyarakat yang tinggal di sekitar Temanggung dan Wonosobo, Jawa Tengah.
 
 
Dahulu beberapa anggota keluarga di Jawa Tengah kerap diculik atau mati direnggut Lampor.
 
Konon orang yang dibawa Lampor kebanyakan dinyatakan hilang dan tidak pernah kembali. Jika berhasil kembali pun orang itu sebagian besar akan menjadi gila.

Kemudian berdasarkan kepercayaan masyarakat Jawa Timur, Lampor muncul bersamaan dengan pagebluk atau wabah penyakit dan seringkali terjadi di bulan Safar dalam penanggalan Jawa.

Lampor dipercaya akan membunuh orang dalam tidurnya. Mereka yang didatangi oleh lampor di malam hari kemudian akan dicekik atau dibawa menggunakan Keranda Terbang.
 
 
Jika itu terjadi, korban dipercaya akan mati seketika. Namun Lampor ternyata memiliki kelemahan. 
 
Lampor dipercaya tidak bisa berjongkok ataupun duduk. Sehingga orang yang seringkali menjadi korban adalah mereka yang tidur di atas kasur atuapun dipan.
 
Maka dari itu, konon Masyarakat Jawa menghindari Lampor dengan cara tidur di bawah dipan ataupun di atas lantai.
 
Dengan begitu Lampor tidak akan bisa mencekik atau membunuh mereka.
 
Baca Juga: Roy Kiyoshi Ketakutan Saat Dikerjai Hantu Bohongan oleh Nino Kuya: Ini Gila Sih, Untung Gak Jantungan!

Perlu diketahui kisah Lampor ini sangat populer di tahun 60-an. Namun lambat laun kisah teranda terbang ini semakin memudar.
 
Terbukti saat ini banyak anak muda yang asing dengan kisah Lampor.
 
Dalam percakapan di zaman dahulu, Lampor disandingkan dengan kata pagebluk yang akhirnya menjadi pagebluk Lampor.

Lampor secara harfiah berasal dari Jawa kuno, yaitu lampur yang artinya mengembara atau bepergian. Sementara pagebluk adalah istilah Jawa untuk menyebut sebuah wabah.
 
Baca Juga: Tak Ada yang Mampu Taklukan McKamey Manor, Rumah Hantu Tersadis di California Amerika Serikat, Berani Coba?

Istilah pagebluk Lampor kemudian memberi penegasan kalau pada masa lalu pernah terjadi wabah yang sangat dahsyat dampaknya.
 
Soal dahsyatnya wabah ini, ada perkataan dalam bahasa Jawa baru yang populer yaitu, "Isuk loro sore mati (pagi sakit sorenya mati)."
 
Hal ini memberi gambaran betapa ganasnya wabah Lampor tersebut. Dalam durasi sesingkat itu orang bisa mati.
 
Kata-kata wabah Lampor ini juga dijumpai dalam kisah Babad Tanah Jawi.
 
 
Setelah Amangkurat I, Mataram tertimpa sebuah wabah yang menyebabkan banyak Masyarakat Jawa meninggal.

Tak hanya itu, negara menjadi rusak, udara tidak baik, makanan menjadi mahal, hujan tak turun sehingga udara begitu panas, dan Mataram terasa seperti terbakar.

Pengemis kala itu bertebaran di sepanjang jalan dan sungai, banyak juga penderita sakit borok, kudis, patek, bubul, dan sejenisnya akibat wabah Lampor ini.

Dan yang paling mengerikan adalah orang yang sakit usai terkena wabah Lampor di waktu pagi, sorenya bisa langsung meninggal.
 
Menurut ahli sejarah hal inilah yang menjadi latar belakang kepercayaan Masyarakat Jawa mengenai kisah Lampor.***

Editor: Ghiffary Zaka

Sumber: TikTok @aldieedayouji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x