"Nah saya juga mendengarnya, Ya Allah kok sampai begitunya ya Bang Kiwil? Saya amat sangat disayangkan sekali seperti itu, padahal saya sendiri sudah gak pernah berkomunikasi sama Bang Kiwil, sudah lost contact aja," tutur Rohimah.
Menyadari sikap Kiwil mulai berubah pada anak-anaknya, Rohimah pun merasa khawatir bagaimana jika tiba-tiba saja dirinya meninggal dan tak ada orang tua menyayangi anak-anaknya lagi.
"Gimana kalau posisi saya yang gak ada? Anak-anak membutuhkan kekuatan dari bapaknya. Sampai mungkin saya dikubur pun Bang Kiwil gak datang, kan anak-anak butuh rangkulan bapaknya," kata Rohimah.
Ketakutan Rohimah itu pun semakin menjadi, ketika mengetahui Kiwil pun tak pulang saat kakak kandungnya meninggal.
"Gimana kalau saya gak ada? Posisi saya sedihnya di situ. Ini aja kakaknya meninggal sampai dikuburkan aja dia gak nengok," ujar Rohimah.
Oleh karena itu, Rohimah berpesan kepada Kiwil, seandainya mantan suaminya itu melihat wawancaranya, itu bukan berarti dia membongkar aib mantan suaminya.
Rohimah hanya berharap Kiwil segera pulang ke Jakarta untuk bertemu dan memberi pengertian pada anak-anaknya, jika memang mantan suaminya itu juga sedang mengalami kesulitan ekonomi.
"Jadi kalau ayah melihat wawancara saya seperti ini, bukan berarti saya membongkar aib ayah," ujar Rohimah.