Mengenal Depresi hingga Skizofernia, Simak 5 Film tentang Kesehatan Mental

- 22 Februari 2020, 17:42 WIB
POTRET Joker yang diperankan oleh Joaquin Phoenix.
POTRET Joker yang diperankan oleh Joaquin Phoenix. //Instagram/@joaquinphoenixactor

PIKIRAN RAKYAT - Saat ini, kesehatan mental tengah menjadi sorotan berbagai pihak. Pasalnya, kesehatan mental masih menjadi hal yang tabu di masyarakat.

Selain itu, kondisi pelayanan kesehatan mental di Indonesia pun masih memprihantinkan. Satu psikiater melayani ratusan ribu orang. Indonesia hanya memiliki kurang dari 50 rumah sakit jiwa.

Masih banyak rumah tangga yang memasung anggota keluarganya karena tidak memahami isu mengenai kesehatan mental.

Baca Juga: “The Batman” Tonjolkan Aspek Detektifnya, Mungkinkah Bertemu Joker?

Demi meningkatan kesadaran publik mengenai isu kesehatan mental, kita dapat menggunakan pendekatan melalui karya seni seperti film.

Beberapa film berikut ini mengangkat isu kesehatan mental dengan sangat apik.

Kita akan dibuat untuk lebih memahami dan melihat dunia dari sudut pandang para penyintasnya. Melalui film-film ini diharapkan kita sebagai penonton tidak lagi memandang mereka melalui stigma yang merugikan.

Baca Juga: Nenek Pengguna Kursi Roda Asal Jerman Gunakan Lego untuk Masuki Bangunan

Berikut 5 film yang membahas soal kesehatan mental yang Pikiranrakyat-bekasi.com rangkum untuk Anda dikutip dari berbagai sumber:

Joker

Joker tak hanya menyedot perhatian bagi para fans setia DC United saja tetapi juga masyarakat dunia.

Baca Juga: Penusukan Muazin di Masjid London, bukan Bagian dari Aksi Teror

Pendekatan Joker yang unik karena tak seperti film superhero-villain biasa membuatnya banyak mendapat pujian maupun hujatan.

Tokoh utama film ini, Arthur Fleck, diketahui mengalami delusi. Arthur juga memiliki masalah kesehatan lainnya dan kesulitan untuk membaur di tengah masyarakat.

Sayangnya, lingkungannya justru tidak berempati dan malah membuat Arthur makin tertekan. Ada pula scene yang menggambarkan ketika Arthur sedang melakukan konseling.

Baca Juga: Sementara Virus Corona di Tiongkok Mulai Berkurang, Kasus Wabah Negara Lain Semakin Meningkat

Meski pahit, kita mendapatkan gambaran nyata dari kesulitan hidup yang dialami orang-orang seperti Arthur.

A Beautiful Mind

Film ini merupakan kisah nyata dari hidup John Nash, seorang ahli matematika ternama. Ia memiliki skizofrenia.

Baca Juga: Penusukan Muazin di Masjid London, bukan Bagian dari Aksi Teror

Menariknya A Beautiful Mind tidak digambarkan seperti stigma yang umumnya dimiliki penderita skizofrenia. John digambarkan sebagai manusia pada umumnya dengan kepribadian yang manis tetapi hancur perlahan karena penyakit tersebut.

A Beautiful Mind tak hanya menggambarkan betapa sulitnya keluarga hidup dengan John yang memiliki penyakit tetapi juga bagaimana pandangan John sendiri terhadap dirinya.

Seven

Baca Juga: Fitur Dark Mode WhatsApp Tiba dalam Versi Beta Android Terbaru

Di antara sekian banyak film Brad Pitt, tak banyak film dimana ia memiliki akting yang gemilang sekaligus menonjol.

Seven adalah salah satu bukti kemampuan aktingnya. Sepasang detektif bekerja sama dalam melakukan investigasi mengenai kasus pembunuhan yang terinspirasi dari seven deadly sins.

Keduanya berjibaku dengan waktu untuk menangkap si pembunuh tapi tiap kali sampai pada satu titik, korban berikutnya telah jatuh.

Baca Juga: Aplikasi E-Logistik, Kelola Obat Secara Elektronik hingga Permudah Penyediaan Data Farmasi

Apartemen si pembunuh sendiri dipenuhi ratusan buku catatan yang menunjukkan kondisi kejiwaannya. Endingnya sendiri sedikit kejam dan menyakitkan.

The Machinist

Christian Bale sempat menempuh diet ekstrem dan membuat tubuhnya terlihat mengerikan, sama seperti Joaquin Phoenix dalam Joker.

Baca Juga: Nahas, Seorang Pelajar Hanyut di Kalimalang Bekasi Ketika Hendak Menolong Rekannya

Di sini ia memerankan seseorang yang mengalami insomnia parah sehingga kondisi mentalnya mulai terganggu. Ia menjadi berhalusinasi. Sampai-sampai ia berpikir bahwa seseorang di tempat kerjanya terperangkap dalam mesin dan kehilangan tangan.

Sebenarnya kondisi insomnia parah yang ia alami bukanlah hal sepele. Satu dari sepuluh orang dewasa di Amerika juga mengalami kondisi yang sama.

The Perks of Being Wallflower

Baca Juga: Putra Asli Papua Resmi Jadi Direktur Freeport, Erick Thohir Ungkap Alasan Memilih Claus Wamafma

Seseorang pernah mengatakan pada Emma Watson bahwa keputusan untuk fokus menuntut ilmu akan membuatnya hilang dari dunia hiburan. Apalagi setelah mengetahui ia memilih bermain dalam film “kecil” seperti The Perks of Being Wallflower.

Di sini ia beradu akting dengan Logan Lerman dan Ezra Miller. Kisahnya tentang seorang remaja lelaki yang mengalami depresi klinis dan sulit untuk bersosialisasi dengan lingkungannya.

Namun ia memiliki dua orang teman, kakak beradik saudara tiri, yang membantunya untuk bertahan hidup. Ia sempat lupa dengan alasan mengapa ia depresi hingga akhirnya kenangan buruk itu kembali. Ia adalah anak lelaki yang dilecehkan oleh perempuan dewasa.

Baca Juga: Cuaca Bekasi Hari ini: Jumat 21 Februari 2020, Warna-warni Hujan Guyur Warga Bekasi

Film ini mengangkat topik yang masih jarang diperhatikan orang yaitu para lelaki yang menjadi korban pelecehan seksual dari perempuan.***

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x