Tersiar Kabar Daniel Radcliffe Positif Terinfeksi Virus Corona, Cek Faktanya

- 12 Maret 2020, 16:22 WIB
DANIEL Radcliffe ungkap tak ingin terlibat lagi dengan pembuatan film Harry Potter.*
DANIEL Radcliffe ungkap tak ingin terlibat lagi dengan pembuatan film Harry Potter.* /Instagram/@daniel9340/

PIKIRAN RAKYAT - Pada Selasa, 10 Maret 2020 sebuah akun Twitter yang mengatasnamakan dirinya sebagai akun media Inggris BBC membuat pernyataan bahwa Daniel Radcliffe positif terinfeksi virus corona.

"BREAKING: Daniel Radcliffe dinyatakan positif untuk virus corona. Aktor ini menjadi selebritas pertama yang dikonfirmasi secara publik (mengidap COVID-19)," cuit akun Twitter @BBCNewsTonight yang belakangan diketahui sebagai akun palsu.

Setidaknya, cuitan mengenai terinfeksinya pemain Harry dalam karya fenomenal J.K Rwoling Harry Potter itu telah diunggah selama tujuh jam sebelum akhirnya akun twitter @BBCNewsTonight ditangguhkan oleh pihak Twitter karena telah melanggar aturan dan pedoman twitter.

Baca Juga: Alami Gejala seperti Masuk Angin, Tom Hanks dan Istri Dinyatakan Positif Virus Corona saat Syuting di Australia 

Menurut CNET, sebagaimana dilaporkan Antara, cuitan tersebut setidaknya telah dibagikan sebanyak 762 kali dan disukai oleh kurang lebih 1.000 pengguna twitter lain sebelum akhirnya dihapus.

Atas tudingan tidak berdasar yang tiba-tiba menyasar Daniel Radcliffe, ia kemudian membantah bahwa dirinya terjangkit virus corona atau COVID-19.

"Hal itu tidak benar," ujar perwakilan Daniel Radcliffe kepada E!News sebagaimana dikutip Pikiranrakayat-bekasi.com dari Antara.

Pihaknya menyatakan bahwa akun twitter yang pertama kali memberikan kabar tentang kondisi kesehatan Daniel Radcliffe terkait virus corona merupakan berita bohong atau hoaks.

Baca Juga: Liverpool vs Atletico Madrid: 5 Fakta Menarik dari Tersingkirnya The Reds dari Liga Champions 

Menilik akun twitter palsu @BBCNewsTonight, berdasarkan penelusuran tim BuzzFeed News, tautan yang disertakan bersama dengan cuitan palsu mengenai Daniel Radcliffe yang terinfeksi virus corona itu akan mengarahkan pengguna ke situs bertajuk "BBC News Alerts", namun tampaknya laman tersebut tidak diperbaharui sejak 2017 lalu.

Meskipun akun twitter tersebut hanya memiliki 125 pengikut, pada awalnya akun bodong tersebut tetap dirasa menyampaikan kebenaran lantaran koresponden Gedung Putih untuk The New York Times, Maggie, Haberman, dan direktur editorial digital di Politico, hingga Blake Hounshell juga ikut membagikan cuitan tersebut.

Sejak kejadian itu, kedua jurnalis tersebut meminta maaf karena telah ikut membagikan cuitan palsu.

"Aku minta maaf, karena tertipu oleh akun BBC palsu," kata Hounshell.

Baca Juga: Tersingkir dari Liga Champions, Jurgen Klopp Tunjukkan Kemarahan saat Fans Liverpool Meminta Bersalaman 

Sementara, Haberman juga ikut minta maaf atas keteledorannya ikut membagikan berita palsu.

"Sebelumnya, hari ini saya me-retweet akun BBC palsu dan langsung me-unretweet ketika diberitahu bahwa itu salah. Saya minta maaf," kata dia.

Sementara itu, Washington Post sebelumnya melaporkan bahwa pada Februari lalu terdapat sekitar 2 juta cuitan telah menyebarkan teori konspirasi tentang virus corona selama tiga minggu.***

 

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x