Betah di Rumah Lawan Corona, Mari Dengarkan Alunan Karya Musisi-musisi Indie

- 2 April 2020, 20:34 WIB
BAND indie pop asal Inggris The Japanese House tampil di Hodgepodge Superfest 2019 di Allianz Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu 31 Agustus 2019.*/DOK. PR
BAND indie pop asal Inggris The Japanese House tampil di Hodgepodge Superfest 2019 di Allianz Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu 31 Agustus 2019.*/DOK. PR /

PIKIRAN RAKYAT - Salah satu cara ampuh untuk menghapus kebosanan di tengah pembatasan fisik akibat virus Corona adalah mendengarkan musik.

Bila musik mainstream sudah membosankan, ada baiknya mencoba mendengarkan musik indie karena liriknya yang lebih beragam dan aliran musiknya yang lebih unik.

Agar betah di rumah lawan Corona, berikut Pikiranrakyat-Bekasi.com rangkum daftar musisi indie yang dapat menenangkan hati.

Baca Juga: Tak Disukai Publik Argentina, Paulo Dybala Bela Cristiano Ronaldo 

1. Stars and Rabbit

Stars and Rabbit adalah duo indie folk yang didirikan oleh vokalis Elda Suryani dan gitaris Adi Widodo.

Salah satu lagunya yang cukup terkenal di kalangan pecinta musik indie adalah “Man Upon the Hill”.

Range vokal Elda Suryani yang tinggi mampu membawa pendengarnya melalui perjalanan musik yang sangat indah.

Stars and Rabbit sangat cocok didengarkan di saat-saat tenang, terlebih lagi ketika sendirian di rumah atau di kamar kos.

Baca Juga: Kumpulkan Donasi dari Masyarakat, Pemerintah Dapatkan Rp 72,2 Miliar 

2. Efek Rumah Kaca

Meski sudah berkiprah sejak tahun 2007, Efek Rumah Kaca termasuk salah satu band indie Indonesia yang aktif berkarya.

Keaktifan mereka terbukti dari empat rilisan albumnya, “Efek Rumah Kaca”, “Kamar Gelap”, “Sinestesia”, dan “Jalan Enam Tiga” yang baru dirilis.

Lagu-lagu Efek Rumah Kaca selalu dicintai oleh penggemarnya karena sarat makna dan berani mengritik berbagai aspek dalam masyarakat.

Mulai dari lagu lamanya seperti “Di Udara” dan “Desember” hingga lagu-lagu terbaru seperti “Normal yang Baru” dan “Tiba-Tiba Batu”, Efek Rumah Kaca selalu enak didengar dalam kesendirian.

Baca Juga: Ramai Penolakan Jenazah Pasien Virus Corona, IDI Berikan Masukan 

3. Adrian Yunan

Adrian Yunan Faisal adalah mantan bassist Efek Rumah Kaca yang mengundurkan diri akibat penyakit yang menyebabkannya kehilangan indra penglihatan.

Hilangnya indra penglihatan justru menyebabkan indra Adrian yang lain semakin tajam dan peka.

Musik Adrian Yunan saat menjadi musisi solo lebih sederhana, berfokus pada kesehariannya sebagai seorang tunanetra.

Hasil kreasinya terangkum dalam album “Sintas” yang dirilis pada tahun 2019 dan memiliki 10 lagu.

Dirinya juga merilis single berjudul “Mencar” pada tahun yang sama.

Baca Juga: KABAR BAIK, 21.000 WNI di Jerman Dikabarkan Aman dari Virus Corona 

Lagunya yang ditulis dari sudut pandang seorang difabel dapat membuat hati bergetar.

Lagu “Alzheimer” yang menceritakan seorang pengidap Alzheimer, “Mainan” yang menceritakan saat-saat Adrian tak sengaja menginjak mainan anaknya, dan “Tak ada Histeria” adalah salah sekian lagu Adrian yang patut untuk didengar saat isolasi.

4. Dialog Dini Hari

Dialog Dini Hari termasuk band indie yang cukup lama berkiprah di Indonesia, yaitu sejak tahun 2009.

Lirik Dialog Dini Hari cenderung sederhana karena menceritakan kehidupan sehari-hari.

Dari liriknya, pendengar dapat menggambarkan suasana rumah yang indah, sore yang syahdu, dan kerinduan akan kampung halaman.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, Atur Ulang Ritme Hidup Bersama Keluarga 

Lagu-lagu andalannya di antaranya adalah “Pagi”, “Tentang Rumahku”, “Hiduplah Hari Ini”, dan “Oksigen”.

Bagi para perantau yang harus tinggal di kamar kosnya masing-masing, lagu-lagu Dialog Dini Hari dapat jadi solusi tepat untuk menjemput rindu.***

 

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x