Network
Namun, sebagai seorang wanita, Kuina merasa dia tidak akan pernah bisa benar-benar menyandang gelar sebagai pendekar pedang terkuat di dunia karena dia tidak pernah diperlakukan setara dalam pertempuran.
Dia selalu ditempatkan di atas tumpuan dan juga diberitahu bahwa gelar pendekar pedang terkuat di dunia tidak akan dapat diperolehnya.
Baca Juga: Spoiler One Piece 1044, Kaido Akan Mati di Tangan Luffy
Ejekan dan kenyataan hidup yang dipaksakan ini membuat Kuina menangis, dan dia bahkan menyebut Zoro beruntung karena terlahir sebagai laki-laki, meskipun dia tidak memiliki keterampilan.
Kuina akhirnya meninggal, meninggalkan Zoro untuk mengejar impian mereka bersama untuk menjadi ahli pedang terhebat dunia.
Dengan kata lain, ia memandang laki-laki dan perempuan sama dan merasa bahwa setiap perbedaan pendapat mendiskreditkan perjuangan temannya.
Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV 19 Maret 2022: Adam and Inul Love Story, Kiky Dxplorer, 3 Film Seru
Dari teori tersebut, cukup jelas terlihat bahwa pertengkaran antara Zoro dan Sanji dimulai dari sini.
Sanji diketahui memegang keyakinan teguh bahwa setiap wanita baik itu kawan atau musuh di boleh dipukuli oleh pria.
Bahkan, dalam situasi di mana hidupnya sendiri dipertaruhkan Sanji tetap menolak untuk menyerang seorang wanita dengan berbagai cara apapun.
