Dalam cerita versi Sudirman, diceritakan bahwa dua di antara enam mahasiswa itu, menjalin cinta.
Saat itu ada larangan memasuki situs di luar Rowo Bayu, sampai kedua sejoli itu bertemu dengan seseorang yang mengajaknya mampir ke rumahnya.
Dari situlah teror demi teror diterima sekelompok mahasiswa, dan berakhir dengan kematian anggota kelompok itu.***