Raih Prestasi Billboard Hot 100, BTS Diminta Bisa Perluas Citra dan Nilai Merek Lebih Baik di Korsel

- 7 September 2020, 13:41 WIB
BTS raih peringkat pertama di Billboard Hot 100 dengan
BTS raih peringkat pertama di Billboard Hot 100 dengan /

PR BEKASI – Data pemerintah Korea Selatan pada Senin, 7 September 2020, menunjukkan bahwa efek ekonomi yang diharapakan setelah BTS berhasil menaklukan Billboard Hot 100, diperkirakan senilai 1.7 triliun won atau sekitar Rp21 triliun.

Minggu lalu, BTS berhasil debut menempati posisi pertama dalam peringkat lagu utama Billboard, dengan lagu terbaru mereka “Dynamite”.

Hal itu sekaligus menjadikan BTS sebagai penyanyi Korea Selatan yang meraih prestasi tersebut.

Baca Juga: Kurang Lebih 200 Imigran Rohongya Kembali Terdampar di Laut Aceh

Dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Korea Herald, menurut laporan yang diberitakan oleh Kementerian Budaya, Olahraga, dan Pariwisata Korea, pencapaian tersebut diproyeksikan untuk menghasilkan sekitar 1.23 triliun won atau sekitar Rp15 triliun.

Nilai tersebut diciptakan di sektor produksi dan sekitar 480 juta won atau sekitar Rp5.9 miliar nilai tambahan.

Sekitar 8.000 lebih pekerjaan juga mungkin akan diciptakan oleh BTS yang berhasil memasuki tangga lagu Hot 100.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Dirjen Dikti Sebut Produktifitas dan Kreativitas Perguruan Tinggi Meningkat

Nilai tersebut diukur dari pendapatan gabungan agensi yang menaungi grup beranggotakan 7 orang tersebut, BigHit Entertainment, bea cukai dan statistik Bank sentral, dan data tren Google.

Penelitian memperkirakan bahwa BigHit akan mendapatkan total 245.7 miliar won atau sekitar Rp3 triliun dari penjualan “Dynamite” secara global, hal tersebut berdasarkan pendapatan dari album sebelumnya “Map of the Soul: Persona”.

Selain itu, ekspor barang-barang konsumen yang berasal dari “Dynamite” diprakirakan akan mengalami peningkatan sebesar 371.7 miliar won atau sekitar Rp4.6 triliun.

Baca Juga: Fakta Atau Hoaks: Benarkah Aplikasi TikTok Asal Tiongkok Adalah Milik PKI?

Termasuk 276.3 miliar won atau sekitar Rp3.4 triliun dari penjualan kosmetik dan 74.1 miliar won atau sekitar Rp920 miliar dari penjualan makanan.

Kementerian mengatakan bahwa hal tersebut tidak mempengaruhi industri pariwisata lokal, seperti meningkatnya jumlah pengunjung asing di Korea Selatan.

Pandemi Covid-19 menjadi penyebab dari kacaunya perjalanan ke luar negeri selama berbulan-bulan dan mengakibatkan serangkaian konser dibatalkan.

Baca Juga: Gelar Lomba Bertutur secara Daring, Perpusnas Berharap Budaya Gemar Membaca Masyarakat Meningkat

Kementerian juga menambahkan bahwa efek ekonomi yang dihasilkan oleh kinerja BTS yang menonjol kemungkinan besar akan semakin memperluas citra dan nilai merek yang lebih baik di Korea Selatan kedepannya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: THE KOREA HERALD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x