Pemerintah Campuri Covid-19 dengan Politik, dr. Tirta: Ini Lucu, Ibadah Dilarang, tapi Pilkada Boleh

- 29 September 2020, 19:15 WIB
Potret dr. Tirta saat membagikan pandangannya tentang penanganan covid-19 di Indonesia kepada Deddy Cobuzier.
Potret dr. Tirta saat membagikan pandangannya tentang penanganan covid-19 di Indonesia kepada Deddy Cobuzier. /Instagram @dr.tirta

PR BEKASI - Influencer kesehatan, dokter sekaligus relawan Covid-19 Tirta Mandiri Hudhi atau yang lebih dikenal dr. Tirta, semakin dikenal publik karena keberaniannya dalam menyuarakan kritik terhadap kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.

Setelah sebelumnya dirinya pernah menyebut bahwa rapid test dijadikan alat bisnis, kini dirinya dengan tegas menyebut bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia dipengaruhi politik.

Hal itu disampaikannya dalam acara podcast bersama Deddy Corbuzier.

Baca Juga: Musim Burung Kicau Tiba, Pria di Kemayoran Nekat Curi Burung Murai Dijual Rp13 Juta 

"Covid-19 ini dipengaruhi politik dong, kebijakan politis jelas. Kan lucu, orang beribadah gak boleh, orang sekolah gak boleh, kok Pilkada boleh?," kata Tirta, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Deddy Corbuzier, Selasa, 29 September 2020.

Dirinya pun mejelaskan mengapa kegiatan Pilkada menjadi kontroversi di tengah masyarakat.

"Jadi gini, kalau Pilkada diundur ini akan memperlama masa petahana ternyata. Nah yang nyalon ini gak terima kalau petahana lama. Jadi kalau Pilkada diundur akan beruntun ke semua Indonesia," kata Tirta.

Tirta berpendapat, kalau Pilkada diundur beberapa orang menganggap akan mempengaruhi sistem Pilkada yang lain karena petahana semakin lama.

Baca Juga: Tengah Asyik Berdua dengan Pekerja Seks, Pria Ini Tiba-tiba Tewas di Tempat Lokalisasi 

"Nah di sisi lain, orang yang mendorong Pilkada harus dijalankan, dia ingin petahana tetap diganti, biar cepat beres," ujar Tirta.

Sedangkan menurut pandangan dirinya yang seorang tenaga kesehatan, keputusan tersebut tentu sangat berisiko.

Dia pun tidak peduli lagi jika pendapatnya tersebut akan menyinggung sejumlah pihak.

"Terlepas dari pandangan politik, terserah lah buzzer mau berantem, orang-orang berantem politik, partai mau berantem, itu kan hak mereka, freedom of speech," kata Tirta.

Menurutnya, anggaran Pilkada yang besar bisa dialihkan terlebih dahulu untuk rakyat miskin.

Baca Juga: Minim Perhatian Pemerintah, Nenek-nenek Ini Terpaksa Menjual Dirinya dengan Untung Hanya Rp75.000 

"Kalau gue sebagai seorang relawan di lapangan dan warga jelata, ini kan anggaran Pilkada bisa dialihkan untuk orang miskin yang terdampak Covid-19 secara tidak langsung maupun yang terdampak langsung karena Covid-19," tutur Tirta.

Dirinya menambahkan, jika saat ini orang-orang masih memanfaatkan situasi di tengah pandemi Covid-19, tentu permasalahan di Indonesia tidak akan cepat selesai.

"Kalau memang semua orang menjadikan Covid-19 sebagai ladang kampanye dan pansos mereka di politik tidak akan selesai. Kalau pejabat boleh pansos, kenapa gue gak boleh. Logikanya kayak gitu saja, simpel," kata Tirta.

Karena anggapan tersebut, akhirnya Tirta pun membuat narasi Capres, padahal dia tahu betul bahwa dia tidak bisa mencalonkan diri menjadi Capres.

Baca Juga: Viral Aksi Pembegalan di Jakarta Pusat, Polisi Ringkus Tiga Pelaku 

"Akhirnya gue buat narasi Capres, padahal yang gue tahu di tahun 2024 gue gak bisa jadi Capres, karena syarat minimal umur 40 tahun," kata Tirta.

Tirta mengaku dirinya melakukan hal tersebut, karena muncul omongan dari orang-orang yang mengkritik kebebasannya dalam berbicara.

"Terus kenapa gue pengen nyapres? Karena ada statement 'lo dokter kenapa sih koar-koar soal UMKM', terus ke Jerinx 'lo musisi ngapain sih koar-koar Covid-19'. Kenapa kita enggak boleh sih freedom of speech, tapi kita lihat politisi boleh ngomong seenaknya, jadi ya sudah gue jadi politisi saja," ujar Tirta.

Dirinya pun mengaku banyak yang menjelek-jelekkannya karena kritikan yang dia lontarkan kepada pemerintah. Namun, dirinya sudah kebal dan ikhlas menerima semua itu.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x