Ketika dr. Tirta Bercerita, Mengaku Alami Tragedi Mei 98 di Solo hingga Pernah Jadi Atheis

- 15 Oktober 2020, 19:40 WIB
Dr. Tirta bagikan secuplik kisah hidupnya dalam acara Saatnya Perempuan Bicara.
Dr. Tirta bagikan secuplik kisah hidupnya dalam acara Saatnya Perempuan Bicara. //Instagram dr.tirta

"Jadi gini kita itu kan hidup cuman sekali, pada waktu aku ngerasa, aku bisa punya toko hampir 60-an, punya bisnis, pegawai banyak, gak pernah hutang, dan aset udah banyak. Jadi aku ngerasa mungkin aku mendapat privileges lebih dari orang, aku selalu berpandangan seperti itu," ucapnya.

"Aku ngakuin kok bisa buat usaha karena aku tidak start from zero, aku punya privileges berupa pendidikan dan circle keuangan, karena bapak ibuku pegawai bank, jadi aku paham di situ tentang finance, jadi aku harus ngerangkul orang-orang yang berkebutuhan," ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Gatot CS Tak Boleh Temui Aktivis KAMI yang Ditahan, Argo: Namanya Orang Mau Nengok, Ada Jadwalnya

Dr. Tirta juga mengakui semangatnya datang dari fakta bahwa semasa muda, dirinya banyak melakukan kesalahan.

"Kedua, memang aku banyak melakukan kesalahan, jadi nikah saat muda terus aku dipaksa bekerja juga di usia yang sangat muda, terus aku ingin menebus itu dengan mengajarkan kepada anak muda, lu jangan sampai kayak gua nih," ucapnya.

"Aku nikah muda tuh usia 22 Tahun, karena jujur arogan banget aku ngerasa punya duit dan udah aman. Ternyata aku menghancurkan salah satu nama baik orang," ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Kunjungan Prabowo ke AS, Guru Besar UI: AS Ingin Indonesia Tidak Jatuh dalam Perangkap Tiongkok

Dirinya pun menjelaskan kisahnya semasa kecil yang cukup mengkhawatirkan.

"Aku lahir dalam kondisi yang jujur gak enak ya, bapakku adalah seorang petani dia jawa dan muslim. Ibuku keturunan chinese, dia lulusan pertanian tapi karena gak ada duit, jadi karyawan bank juga tapi non-muslim, mereka nikah dan aku lahir sebagai anak tunggal, gak ada duit juga jadi anaknya cuman satu doang," ucapnya.

Dr. Tirta juga mengatakan bahwa dirinya mengalami tragedi Mei 98 di Solo.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x