Kelebihan dan Kekurangan Hand Sanitizer DIY sebagai Penangkal Virus

11 Maret 2020, 06:05 WIB
ILUSTRASI PENGGUNAAN hand sanitizer .* /EVIYANTI/"PR"/

PIKIRAN RAKYAT - Hand Sanitizer menjadi salah satu benda langka dan sangat berharga di tengah wabah virus corona yang kasusnya kian bertambah di Indonesia.

Hal ini lantaran sebagian orang menjadikan cairan pembersih tangan tersebut sebagai alternatif penangkal virus, termasuk virus corona atau COVID-19 yang tengah meresahkan masyarakat global.

Hand sanitizer sendiri terbuat dari alkohol yang dipercaya dapat melumpuhkan virus.

Baca Juga: Pasien Positif Terjangkit Virus Corona di Indonesia Bertambah Menjadi 27 Orang

Seorang ahli mikrobiologi dari Rumah Sakit Universitas Indonesia, dr. R. Feta Ibrahim bahkan pernah menyatakan bahwa alkohol dengan kadar 70 persen bisa menjadi salah satu senjata penangkal virus.

Hand Sanitizer sebetulnya diperuntukkan untuk situasi dimana keberadaan sabun dan air tidak ada, juga kondisi tangan dalam keberadaan bersih.

Sehingga penggunaan hand sanitizer sebagai pengganti air dan sabun untuk membersihkan tangan yang kotor sangat tidak dianjurkan.

Baca Juga: Wujudkan Smart City, Pemkot Bekasi Tandatangani Nota Kesepahaman Tata Kelola Sampah

Kenyataannya, seiring dengan merebaknya infeksi virus corona masyarakat justru berbondong-bondong membeli cairan pencuci tangan dan menggunakannya secara berlebihan.

Padahal, penggunaan yang berlebihan justru membuat virus lebih mudah bersarang.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara, perwakilan produsen produk kimia, Kao Corporation mengungkapkan bahwa alkohol pada hand sanitizer mampu menghilangkan bakteri alami yang melapisi kulit dan menangkis patogen.

Baca Juga: Komplotan Pencuri di Bekasi Didiga Sudah Bawa Lari Puluhan Sepeda Motor, Satu Pelaku Tewas Ditembak

Zat tersebut juga mampu menghilangkan minyak dan air alami dari kulit sehingga menyebabkan kulit menjadi sangat kering dan rusak.

Akhirnya, dalam kondisi kering seperti itu, kulit akan menjadi sarang bakteri, dan meningkatkan risiko bagi virus untuk memasuki tubuh melalui luka di kulit.

Sementara itu, ditengah meningkatnya permintaan pasar terhadap hand sanitizer, dan minimnya stok barang, banyak orang menciptakan cairan pencuci tangan sendiri sebagai sebuah solusi.

Baca Juga: Tiket Kereta Api Lebaran 2020 Sudah Terjual 835.000 Lembar, H-3 Jadi Waktu Favorit

Cairan pencuci tangan yang dibuat sendiri atau Do It Yourself (DIY) ini berisi alkohol, essential oil, dan lidah buaya dengan tujuan untuk melembapkan kulit.

Miryam Wahrman, seorang Profesor Biologi di William Paterson University di Amerika Serikat (AS), mengatakan resep cairan handsanitizer dapat dibuat dengan resep 70 persen alkohol, dengan takaran sembilan berbanding satu antara lidah buaya dengan alkohol, dan tiga berbanding dua jika menggunakan 99 persen alkohol.

Oregon Live merekomendasikan pernandingan dua banding satu untuk 91 persen isopropil alkohol terhadap lidah buaya.

Baca Juga: Tersebar Informasi Polda Jabar Izinkan Aksi Damai Tolak Ahmadiyah di Bogor, Cek Faktanya

Untuk mendapatkan aroma yang lebih baik, minyak wijen juga bisa ditambahkan ke dalam ramuan cairan pencuci tangan.

Namun, jika ramuan DIY itu salah takar, seperti kekurangan memasukan lidah buaya, kulit akan berujung berada dalam kondisi yang kering, dan ada kemungkinan menyebabkan luka.

Alkohol 60-90 persen memang ampuh menangkal virus, akan tetapi alkohol tersebut tidak baik untuk kesehatan kulit.

Baca Juga: Rayakan HUT ke-23 Kota Bekasi, Disparbud Gelar Night Festival, Catat Tanggalnya

Dari berbagai resep DIY yang ada, dokter spesialis paru dari RumahSakit Persahabatan, Elisna Syahrudin, menyarankan penggunaan produk hand sanitizer yang sudah terbukti ilmiah saja.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler