Pakar Tiongkok Jelaskan 4 Fungsi Cairan Disinfektan untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

20 Maret 2020, 09:39 WIB
ILUSTRASI cairan disinfektan.* /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT - Menjaga kebersihan diri di tengah mewabahnya pandemi virus corona atau COVID-19 adalah apa yang dianjurkan oleh berbagai pihak mulai dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, bahkan masyarakat secara umum.

Mencuci tangan minimal 20 detik menggunakan sabun akan membantu menghilangkan ribuan kuman.

Ketika tangan yang telah bersih itu juga tidak digunakan untuk menyentuh area wajah terkhusus mata, hidung, dan mulut, maka setidaknya Anda telah memiliki senjata untuk terhindar dari paparan virus corona.

Tapi tahukah Anda, seorang pakar kesehatan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Tiongkok (CCDC), Zhang Liubo tidak menganjurkan untuk menghindari cuci tangan secara berlebihan.

Baca Juga: Jokowi Perintahkan Tes Massal Cepat atau 'Rapid Test' yang Diprioritaskan untuk Sejumlah Pihak 

Mencuci tangan yang dimaksud adalah mencuci tangan menggunakan cairan disinfektan.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara, berikut 4 hal yang harus diperhatikan ketika sedang menjaga kebersihan lingkungan di sekitar Anda agar terhindar dari paparan virus corona sesuai dengan anjuran dari Zhang Liubo.

1. Cairan Disinfektan untuk Tubuh

Menurutnya, cairan disinfektan yang kerap kali diaplikasikan ke tubuh manusia terutama bagian tangan tidak harus dilakukan setiap saat.

Penggunaan cairan disinfektan ke seluruh tubuh juga tidak begitu dianjurkan. Kuman-kuman dalam tubuh dapat dibersihkan menggunakan sabun.

Baca Juga: Jadwal Sim Keliling Bekasi Hari Ini, Jumat 20 Maret 2020 

Selaput lendir kulit, termasuk mata dapat dibersihkan berulang kali dengan menggunakan air mengalir. Akan tetapi, cairan disinfektan tidak dapat melakukan hal itu.

Zhang Liubo juga mengatakan bahwa rambut dan anggota badan lainnya yang tidak memiliki daya serap tetesan virus (droplet) tidak perlu dikhawatirkan sebab droplet tersebut tidak akan bertahan lama.

2. Cairan Disinfektan untuk Pakaian

Pakaian termasuk jaket sebetulnya tidak usah dibersihkan menggunakan cairan disinfektan setiap hari.

Gunakan cairan disinfektan terhadap pakaian ketika pakaian itu baru digunakan untuk pergi ke rumah sakit atau setelah melakukan kontak langsung dengan pasien terduga terinfeksi virus corona atau COVID-19 sebab pakaian tersebut mungkin saja terkontaminasi.

Adapun, cara mencuci pakaian yang telah terkontaminasi adalah dengan cara merendamnya dengan air bersuhu lebih dari 56 derajat celcius selama kurang lebih 30 menit dan merendamnya selama 15 menit dengan cairan disinfektan.

Baca Juga: Update Pasien Virus Corona di Bekasi: Jadi Jumlah Tertinggi di Jawa Barat dengan 15 Kasus Positif dan 2 Orang Tewas 

3. Cairan Disinfektan Bukan untuk Masker

Masker sekali pakai memang diciptakan hanya untuk digunakan sekali.

Kendati masker tersebut dibersihkan menggunakan cairan disinfektan, tetap tidak akan bisa digunakan kembali lantaran proses pembersihannya sendiri telah merusak lapisan penyaring masker.

Masker memiliki sifat tidak tahan dengan suhu udara tinggi sehingga masker juga tidak tahan dengan air panas. Oleh karena itu, masker harus dibuang atau diletakkan di tempat yang kering dan terbuka.

4. Cairan Alkohol Medis untuk Barang Elektronik

Partikel-partikel kecil atau barang elektronik yang sering disentuh oleh tangan seperti ponsel genggam dan laptop sebaiknya dibersihkan menggunakan cairan alkohol medis.

Cara yang disarankan oleh Zhang Liubo untuk membersihkan benda-benda tersebut yakni diseka dengan kapas yang sebelumnya telah dicelupkan ke dalam cairan alkohol.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler