PR BEKASI - Tanning bed adalah cara baru untuk menyamakan warna kulit sesuai favorit Anda.
Namun mengingat adanya penyakit berbahaya akibat tanning bed, saatnya Anda untuk memikirkan kembali hal itu.
Tanning bed adalah cara untuk mendapatkan cahaya perunggu sempurna namun berbahaya bagi kulit Anda.
Tetapi juga menempatkan Anda pada risiko tertular kasus kulit terbakar akibat tanning bed yaitu herpes genital.
Baca Juga: Pj Bupati Bekasi Lantik 11 Pejabat Pimpinan Tinggi, Berikut Nama-Namanya
Padahal, selain tanning bed, Anda bisa menggunakan lotion khusus penyamakan kulit dengan mudah, dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari Your Tango, pada Selasa, 27 September 2022.
Dawn Marie Davies, profesor dermatologi Mayo Clinic, mengatakan, mungkin ada bahaya yang serius bagi kesehatan seksual Anda saat menggunakan tanning bed.
Herpes dapat hidup di luar tubuh atau benda lain dan oleh dapat ditularkan melalui kontak kulit-ke-kulit.
Baca Juga: Gratis! Link Tes IQ Terbaru 2022, Pakai Logika untuk Menjawab Soal Berikut
Dia mengatakan pernah melihat orang menjadi korban infeksi kulit yang ditularkan melalui tanning bed.
"Saya telah melihat infeksi bakteri, kutil, dan infeksi herpes yang didapat dari tanning bed," kata Dawn Marie Davies.
Bahkan, dia juga menegaskan bahwa herpes karena tanning bed sedikit sulit disembuhkan dengan sinar matahari.
"Sinar ultraviolet secara teoritis dapat membunuh kuman tetapi tidak cukup untuk membunuh kuman di tanning bed," tegasnya.
Baca Juga: 13 Fakta Menarik Rihanna yang Perlu Diketahui, Salah Satunya Masuk dalam Daftar Miliarder Forbes
Dia menambahkan bahwa matahari dan sinar lampu tidak dapat mengurangi bakteri herpes.
"Ketika Anda menggunakan sinar ultraviolet berulang-ulang dan lampu penyamakan kulit menyala selama beberapa jam sehari, jika bakteri atau virus terkena beberapa antiseptik tetapi tidak cukup untuk membunuhnya, atau beberapa cahaya tetapi tidak cukup untuk membunuh," tambahnya.
Dia juga menuturkan bahwa herpes ini akan lebih sulit karena perkembangannya yang signifikan.
"Ia bisa tumbuh lebih kuat dan kemudian menjadi resisten," tuturnya.***