Cek Organ Intim Anda, Waspadai 'Jerawat Kelamin' yang Dapat Terjadi Pada Anak dan Orang Dewasa

7 November 2020, 05:48 WIB
Ilustrasi penyakit yang terjadi area genital atau area intim. /Antara

PR BEKASI - Area genital menjadi salah satu organ penting yang harus dirawat dan dijaga kebersihannya dari segala penyakit yang mungkin muncul.

Salah satunya adalah benjolan merah muda mirip jerawat yang sering muncul di beberapa organ genital orang-orang. Fenomena ini disebut Moluskum Kontagiosum (MK) atau 'Jerawat Kelamin' yang bisa menyerang siapa saja tak mengenal gender dan usia. Meski kerap terjadi namun, MK kerap diabaikan sehingga jarang dibahas oleh masyarakat.

Ciri unik yang membedakan MK dengan jerawat biasa adah dari sisi tampilan, MK memiliki lesung di bagian tengah benjolan itu.

Baca Juga: Sisakan Dua Wilayah Lagi, Sedikit Lagi Joe Biden Siap Deklarasikan Diri Jadi Presiden AS

Dokter spesialis kulit dan kelamin sekaligus CEO Klinik Pramudia, Anthony Handoko mengatakan MK bisa menyerang anak usia 2-10 tahun dan orang dewasa berusia 20-60 tahun.

"MK jarang dibicarakan tetapi orang yang bisa terkena range-nya dari anak-anak hingga dewasa usia. Di klinik kami, secara statistik kami cukup sering mendapatkan pasien yang mengalami MK, 2-4 kasus perbulan," kata dia dalam Virtual Media Briefing tentang Moluskum Kontagiosum: Jerawat genital yang mengganggu, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Pada orang dewasa, penyakit yang disebabkan oleh virus pox ini menyerang bagian kulit yang tipis dan terluar (epidermis) seperti pada area genital yakni penis, di sela buah zakar, bibir luar vagina dan bagian kulit yang ditumbuhi rambut di atas organ genital. Sedangkan pada anak, MK bisa muncul pada area punggung, lipatan sikut, leher, dan lipatan ketiak.

Baca Juga: Gunung Merapi Siaga, BPBD Mulai Ungsikan Warga di Tiga Desa Sekitar

Pada anak, MK seringkali dianggap infeksi virus menular yang menyerang kulit, sementara pada orang dewasa labelnya berubah menjadi infeksi menular seksual (IMS), karena bisa muncul bersama penyakit seperti kutil kelamin, herpes, dan lainnya.

Anthony mengatakan, munculnya MK bisa dialami mereka dengan status imun menurun terutama penderita HIV+ dan AIDS. Ada juga laporan yang menyebut, penyakit ini dialami juga pada anak dengan dermatitis atopik tetapi hal ini masih perlu penelitian lebih lanjut.

Penyakit ini sangat menular dengan masa inkubasi virus 2-6 bulan dan dapat ditularkan dari orang ke orang melalui kontak seksual, kulit ke kulit atau hanya dengan menyentuh benda yang disentuh penderita yang terinfeksi.

Baca Juga: Nyerah Tak Ada Job dari Stasiun TV, Ade Londok: Moal Syuting Deui, Mang Mundur dari Dunia Hiburan

"Kontak seksual, kontak non-seksual seperti berpegangan tangan (pada anak utamanya), autoinokulasi (menyebar ke bagian tubuh lainnya karena bersentuhan atau karena pasien menggaruk lesi), fomites seperti berbagi benda semisal handuk bersama walau masih sebatas kecurigaan sehingga masih perlu penelitian lebih akurat," ucap Anthony.

Secara umum, MK tidak akan mengganggu kesehatan dan menyebabkan status imunitas penderitanya turun, melainkan orang dengan status daya tahan tubuh yang buruk lalu terkena MK maka penyakit ini akan lebih cepat meluas ke area tubuh lainnya.

Untuk mencegah tertularnya dari virus MK, selain menghindari kontak fisik dengan penderita, masyarakat perlu untuk selalu menjaga kesehatan dan imunitas tubuh, serta selalu menjaga kebersihan.

Masyarakat diimbau untuk segera konsultasi ke dokter penyakit kulit dan kelamin jika mendapati jerawat yang cepat sekali bertambah banyak di sekitar area genital pada orang dewasa dan di sekitar punggung, kaki, tangan, dan dada pada anak.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler