Jangan Bandel, Analis Kesehatan Ingatkan Dampak Buruk Penggunaan Minyak Jelantah Berulang Kali

- 28 Desember 2020, 16:08 WIB
Ilustrasi minyak jelantah.
Ilustrasi minyak jelantah. /Pixabay/congerdesign

PR BEKASI - Penggunaan minyak jelantah secara berulang kali ternyata dapat menimbulkan dampak berbahaya, karena mengandung senyawa bersifat karsinogenik atau zat yang menumbuhkan sel kanker.

Hal itu diungkap oleh Analis Kesehatan dari Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kendari Satya Darmayani yang juga Kepala Sub Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Politeknik Kesehatan Kendari.

"Penggunaan minyak jelantah berulang kali, lebih dari tiga kali, maka tidak baik bagi kesehatan. Selain itu minyak yang digunakan secara berulang sudah tidak lagi memiliki kandungan gizi," kata Satya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Senin, 28 Desember 2020.

Baca Juga: 5 Zodiak Kompetitif di Tahun 2021, Dikenal Tak Mau Kalah, Kamu Termasuk?

Disebutkan Satya, minyak jelantah merupakan minyak limbah hasil pemakaian kegiatan rumah tangga. Umumnya minyak yang digunakan bisa berasal dari minyak kelapa, minyak sayur, minyak jagung, minyak samin atau minyak lainnya.

Ia mengungkapkan bahwa penggunaan minyak jelantah umumnya dimanfaatkan sebagai pencuci perkakas yang berkarat. Namun situasi saat ini justru minyak jelantah banyak dibuang secara sembarangan sehingga merusak lingkungan.

Limbah yang mencemari itu dikatakan Satya, dapat menjadi beban pencemar Chemical Oxygen Demand (COD) dan Biochemical Oxygen Demand (BOD) yang membahayakan lingkungan, seperti mencemari air, tanah serta menimbulkan bau tak sedap.

Baca Juga: Ketum Pusat Pemuda Muhammdiyah: Entah Ada Apa dengan Bangsa Ini Masih Bicara tentang Perbedaan

"Yang tidak kalah pentingnya minyak jelantah masuk dalam kategori limbah B3 sehingga pembuangannya harus dilakukan dengan benar," kata Satya.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x