Hukum Mempercayai Ramalan Menurut Islam Serta Jenis Ramalan yang Harus Diketahui

- 15 Januari 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi serba-serbi peralatan peramal.
Ilustrasi serba-serbi peralatan peramal. /PIXABAY/

PR BEKASI - Salah satu yang sering dilakukan masyarakat dan tanpa sadar mengikutinya adalah persoalan ramalan.

Dalam hal ini umat islam perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan ramalan dan juga ramalan seperti apa yang dilaran oleh islam, sehingga bisa mendekatkan kepada kesyirikan.

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering kali melakukan ramalan-ramalan. Tentunya ramalan sendiri bukan hal yang harus 100 persen dipercaya secara mutlak dan dijadikan sebagai pegangan utama dalam kehidupan.

Baca Juga: Amankan Pelantikan Joe Biden, AirBnb Batalkan Semua Pesanan di Washington pada 20 Januari 2021

Ramalan bisa bersifat reference atau malah bahkan diharamkan ketika masuk ke dalam ranah syirik atau menduakan kebesaran Allah SWT.

Padahal Allah telah berfirman dalam Al-Quran "Katakanlah (hai Muhammad) tidak ada seorang pun yang ada di langit dan di bumi mengetahui perkara gaib kecuali Allah saja" (QS : An-Naml: 65).

Dengan mengetahui seluk beluknya secara detail, maka umat islam tidak akan terjebak dalam ramalan yang menyesatkan dan menjerumuskan manusia pada kesyirikan.

Baca Juga: FPI Desak Raffi Ahmad Cs Ikut Diproses Hukum, Teddy Gusnaidi: Woi! HRS Dipidana karena Penghasutan

Dalam pengertiannya ramalan bersifat prediksi atau perkiraan yang akan datang. Secara umum, ramalah terdiri dari dua jenis. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis ramalan.

Ramalan Ilmiah

Ramalan ilmiah adalah ramalan yang berasal dari perkiraan yang berbasiskan ilmu pengetahuan atau keilmiahan. Ramalan seperti ini, masih diperbolehkan dan tidak diharamkan selagi memiliki manfaat dan kemasalahatan yang bagi umat.

Baca Juga: Pengacara HRS Minta Raffi dan Ahok Dihukum Juga, Rocky Gerung: Istana Malah Pertontonkan Arogansi

Allah sendiri memberikan perintah untuk mengikuti pengetahuan bukan hawa nafsu, "Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allah? Dan tiadalah bagi mereka seorang penolongpun" (QS Ar-Rum :29).

Contoh Ramalan yang berbasis kepada fakta ilmiah, data, dan penelitian ini misalnya adalah:

Prediksi turunnya hujan
Prediksi turunnya bencana.
Prediksi kelahiran bayi.
Prediksi akibat sebuah penyakit.
Prediksi kondisi kesehatan.
Prediksi keuangan.
Prediksi karakteristik suatu benda atau alam.
Prediksi-prediksi ini bersifat ilmiah dan menggunakan ilmu pengetahuan alam yang benar. Jika digunakan sesuai sunnatullah yang Allah berikan tentu akan memberikan manfaat yang banyak bagi ummat manusia.

Baca Juga: Turki Gelar Vaksinasi Covid-19, Erdogan Disuntik Vaksin Sinovac

Akan tetapi, walaupun bersifat ilmiah dan memiliki dasar pengetahuan ramalan ini pun juga bisa saja salah.

Hal ini dikarenakan adanya kelemahan manusia, ketidaktelitian, kurangnya variabel yang diperkirakan, dan lain sebagainya.

Untuk itu, penempatan ramalan ini hanya bersifat perkiraan, reference, dan bukan sebagai kepercayaan mutlak sebagai satu-satunya yang benar.

Baca Juga: Dua Hari Gempa Majene Rusak Gedung Gubernur Hingga RSUD, Fahri Hamzah: Bu Mensos, Segera Ditolong

Contohnya adalah perkiraan dokter terhadap kelahiran bayi, bisa bersifat benar dan bisa bersifat salah karena berubah-rubahnya kondisi dan variabel. Dan itulah titik kelemahannya manusia.

Ramalan Berasal dari Jin atau Tanpa Dasar

Ramalan yang berasal dari ilmu hitam, jin, atau orang pintar (six sense), adalah hal yang dilarang oleh islam.

Baca Juga: Seorang Lelaki di China Akhirnya Bertemu dengan Keluarganya Setelah Hilang Selama 40 Tahun

Hal ini disampaikan dalam Al-Quran dalam QS Jin : 8-10, "Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui rahasia langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan lontaran api. Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan berita-beritanya.

Tetapi sekarang barangsiapa yang mencoba mendengar-dengarkan seperti itu tentu akan menjumpai lontaran api yang mengintai untuk membakarnya. Dan sungguh dengan adanya penjagaan tersebut kami tidak mengetahui apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Rabb mereka menghendaki kebaikan bagi mereka."

Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa Jin bisa mencuri informasi masa depan. Untuk itu, banyak sekali peramal atau orang-orang yang merasa bisa membaca masa depan tanpa dasar apapun karena bisikan setan atau berkawan dengan jin.

Baca Juga: Moderna Klaim Vaksin Buatannya Bisa Beri Perlindungan Selama Setahun

Hal inilah yang mendekatkan kepada kesyirikan, karena telah menggantungkan informasi gaib kepada jin atau setan.

Dalam hal lain, ada juga yang merasa memiliki kemampuan untuk membaca masa depan, padahal dirinya hanyalah manusia dan juga memiliki keterbatasan. Hal ini juga disampaikan dalam sebuah hadis.

"Barangsiapa yang mendatangi seorang peramal lalu menanyakan kepada tentang satu ramalan, maka tidak akan diterima salatnya selama empat puluh malam" (HR.Muslim).

Baca Juga: Samsung Galaxy S21 Sudah Bisa Dipesan di Indonesia, Simak Harga dan Variannya

Dengan selalu menjauhi ramalan, tentunya ikhtiar kita lebih kuat dan lebih besar. Hal ini dikarenakan kita fokus pada usaha bukan pada apa yang diramalkan oleh orang lain

Tentu saja keberhasilan orang lain tentu berdasarkan kepada ikhtiar yang kuat dan ketawakalan kepada Allah SWT.

Semoga kita terhindari dari usaha-usaha jin, setan, dan kejahatan manusia terhadap keimanan dan kesyirikan terhadap Allah SWT.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: dalamislam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x