Studi Sebut 50 Persen Kematian Disebabkan Konsumsi Makanan Bertepung

- 4 Juli 2021, 14:48 WIB
Ilustrasi tepung. Studi Sebut 50 Persen Kematian Disebabkan Konsumsi Makanan Bertepung
Ilustrasi tepung. Studi Sebut 50 Persen Kematian Disebabkan Konsumsi Makanan Bertepung /kaboompics.com

 

 

PR BEKASI - Slah satu pengaruh kesehatan bagi manusia diantaranya yakni asupan konsumsi.

Pemilihan konsumsi yang salah tentu dapat menyebabkan maslah pada kesehatan tubuh bahkan hingga menyebabkan kematian.

Seperti diketahui bahwa gaya hidup sekarang ini sangat akrab dengan makanan bertepung yang dinilai kurang sehat.

Studi terbaru menemukan 50 persen penyebab penyakit jantung dan kanker yang disebabkan oleh makanan ringan berasal dari makanan bertepung.

Baca Juga: 7 Makanan Khas Korea Selatan yang Wajib Dicoba Ketika Berkunjung ke Sana, Salah Satunya Kimbap

Penemuan yang dipublikasikan dalam Journal of American Heart Association ini melihat pola makan dan waktu asupan makanan dari sekira 21.503 peserta selama 12 tahun.

Seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari situsThe Beet, Minggu 4 Juli 2021, penelitan menemukan konsumsi makanan ringan bertepung tinggi dikaitkan dengan 50 persen peningkatan risiko kematian.

Selanjutnya, sekira 57 persen peningkatan risiko kematian terkait penyakit jantung.

Sementara itu, makan buah saat makan siang dan sayuran pada saat makan malam menyebabkan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung, kanker, atau penyebab apa pun.

Baca Juga: 3 Hal Salah Kaprah Soal Makanan Kucing yang Perlu Diperhatikan Pemilik: Apakah Sehat Buatan Sendiri?

"Orang-orang semakin khawatir tentang apa yang mereka makan dan juga kapan mereka makan," kata peneliti yang memimpin penelitian tersebut, Ying Li.

Profesor di departemen nutrisi dan kebersihan makanan di Harbin Medical University School of Public Health di Harbin, China, ini menjelaskan bahwa peneliti mengategorikan jenis makanan yang dimakan peserta menjadi tiga kelompok utama.

Ketiganya yakni sarapan barat (sarapan bertepung dan sarapan buah), makan siang barat (makan siang sayuran dan makan siang buah dan untuk makan malam), dan makan malam barat (makan malam sayur dan makan malam buah).

Sedangkan untuk camilan, mereka mengelompokkan jenis pola ngemil menjadi salah satu dari empat kategori seperti camilan gandum, camilan bertepung, camilan buah, dan camilan susu.

Baca Juga: Intip 5 Makanan Khas Betawi yang Punya Citarasa Unik dan Lezat, Rayakan HUT DKI Jakarta ke-494

Mereka yang makan siang barat lebih banyak biji-bijian olahan, lemak padat, keju, gula tambahan, dan daging yang diawetkan.

Bagi kelompok makan siang berbasis buah, mengambil porsi paling banyak biji-bijian, buah-buahan, yogurt, dan kacang-kacangan.

Mereka yang makan malam berbasis sayuran makan jumlah porsi tertinggi dari semua sayuran dan kacang-kacangan.

Selanjutnya, mereka yang makan makanan ringan bertepung itu makan lebih banyak kentang putih.

"Hasil kami mengungkapkan bahwa jumlah dan waktu asupan berbagai jenis makanan sama pentingnya untuk menjaga kesehatan yang optimal," katanya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: The Beet


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x