Virus Corona Bisa Cek Sendiri dengan Cara Bernapas, Simak Faktanya

- 4 Maret 2020, 07:36 WIB
CEK pernapasan untuk cegah virus corona.*
CEK pernapasan untuk cegah virus corona.* /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT - Panik menjadi salah satu perasaan yang muncul dalam benak sejumlah orang setelah Indonesia, melalui Presiden Jokowi, mengonfirmasi kasus pertama virus corona pada 2 Maret 2020 kemarin.

Menanggapi hal itu, masyarakat pun ramai-ramai melindungi diri dengan membeli hand sanitizer maupun sabun pencuci tangan, lantaran pihak Kementerian Kesehatan sendiri menganjurkan masyarakat untuk selalu mencuci tangan dan menjaga imunitas tubuh.

Di tengah berbagai imbauan yang ada, masyarakat juga ramai-ramai mencari tahu gejala dari virus tersebut agar dapat segera memeriksakan diri saat terindikasi terjangkit virus corona.

Beberapa waktu ke belakang, sebuah artikel online tentang cara mendeteksi virus corona secara mandiri beredar di media sosial.

Baca Juga: Ribuan TKA di Kabupaten Bekasi Jadi Sorotan, Sebagian Dinyatakan Bebas Virus Corona 

Artikel tersebut menyatakan bahwa virus corona dapat dideteksi sejak dini oleh diri sendiri melalui tes fisik setiap pagi.

Di sana tertulis cara mendeteksi virus corona dengan melakukan tes fisik secara mandiri, yakni dengan mengambil nafas dalam-dalam, kemudian tahan selama lebih dari 20 detik.

Apabila saat mengeluarkan nafas, tidak mengalami batuk, tidak nyaman, lelah, dan kaku di dada, berarti tubuh dalam keadaan aman dari virus corona.

Berdasarkan laporan dari Antara sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, cara mendeteksi virus corona dengan tes fisik seperti yang disebutkan di atas merupakan informasi yang tidak benar.

Baca Juga: Indonesia Konfirmasi Kasus Virus Corona, Bulog Pastikan Stok Beras Terkendali 

Ahli pulmonologi dr. Jaka Pradipta menuturkan bahwa informasi mengenai deteksi virus corona atau COVID-19 melalui tes fisik adalah berita bohong atau hoaks.

"Hoaks itu. Hati-hati," kata dr. Jaka Pradipta.

Pernyataan itu juga diperkuat oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Penyakit Infeksi, Puri Indah, Ikhsan Mokoagow, bahwa virus MERS CO-V 2 yang menyebabkan virus corona hanya bisa terdeteksi menggunakan uji laboratorium.

"Umumnya dari swab tenggorok ataupun dahak," kata Ikhsan Mokoagaow.

Baca Juga: Tertimbun Es Setinggi 1 Meter, Kota di Amerika Serikat Berubah seperti di Film Narnia Akibat Badai Salju 

Pemeriksaan dapat mulai dilakukan setelah didapati gejala-gejala dugaan virus corona sebagaimana disebutkan oleh Kementerian Kesehatan dan Badan Kesehatan Dunia (WHO), yaitu, demam di atas 38 derajat celcius, mengalami gejala saluran pernafasan seperti batuk, sesak, dan memiliki riwayat berhubungan dengan pasien virus corona, atau bepergian ke wilayah-wilayah yang telah terjangkit, seperti Tiongkok.

Menurut Jaka, jika pemeriksaan pertama negatif maka bisa diulang kembali pada 24 jam berikutnya.

"Bila hasilnya kembali negatif maka pasien bisa dikeluarkan dari pengawasan," kata dia.

Ikhsan Mokoagow juga menegaskan bahwa pemeriksaan virus corona tidak dilakukan melalui media darah pasien.

Baca Juga: Tata Cara Isi Data Nomor Pendaftaran KIP Kuliah 2020 

WHO (World Health Organization) merekomendasikan masyarakat yang mengalami gejala-gejala terduga virus corona untuk segera mencari pengobatan sejak dini.

Sebaiknya beritahu petugas kesehatan jika telah melakukan perjalanan ke wilayah terjangkit virus corona dalam 14 hari sebelum muncul gejala atau beritahu juga para petugas medis jika telah melakukan kontak erat dengan seseorang yang sedang menderita gejala infeksi saluran pernapasan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x