PR BEKASI - Kabarnya minyak zaitun dipercaya mampu menurunkan risiko kematian dini lebih tinggi.
Tak hanya itu, minyak zaitun dianggap mampu mencegah penyakit kardiovaskular, kanker, dan penyakit neurodegeneratif.
Orang yang mengonsumsi minyak zaitun sebagai pengganti lemak hewani memiliki risiko kematian lebih rendah.
Banyak di antara populasi penduduk Eropa dan Mediterania yang mengonsumsi minyak zaitun.
Baca Juga: Teori Masuk Akal One Piece 1037, Pemakan Buah Iblis Legendaris yang Ditakuti Pemerintah Dunia
Keterkaitan risiko penyakit kardiovaskuler masih perlu penelitian bagi orang yang rutin mengonsumsi minyak zaitun.
Pasalnya tidak ada kejelasan yang pasti terkait hubungan antara minyak zaitun dengan penyakit kronis dan kematian dini.
Tapi minyak zaitun sebenarnya digunakan untuk mengubah lemak hewani menjadi minyak nabati.
"Temuan kami mengonfirmasi rekomendasi diet saat ini untuk mengganti lemak hewani dengan minyak nabati," kata Marta Guasch-Ferré.
Baca Juga: Ikatan Cinta 16 Januari 2022: Temui Angga, Aldebaran Sekongkol Sergap Rumah Irvan untuk Cari Mamah Mayang
Bagi pengguna margarin, mentega, mayones, atau lemak susu, disarankan untuk mengganti dengan minyak zaitun.
"Dokter harus menasihati pasien untuk mengganti lemak tertentu, seperti margarin dan mentega, dengan minyak zaitun untuk meningkatkan kesehatan mereka," kata Guasch-Ferré, Harvard Chan School.
Hal ini dikaitkan dengan risiko kematian total dan penyebab spesifik yang lebih rendah, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari News Medical, pada Kamis, 13 Januari 2022.
Baca Juga: Ramalan Shio Minggu, 16 Januari 2022: Babi, Ayam, Anjing, Akhiri Persaingan Tidak Sehat
Informasi tersebut tetap dipercaya meskipun tidak ada pengurangan risiko yang signifikan ketika penggunaan minyak zaitun dibandingkan dengan penggunaan minyak nabati lainnya.
"Studi kami membantu membuat rekomendasi spesifik yang akan mudah dipahami pasien dan mudah-mudahan diimplementasikan ke dalam makanan mereka," ungkapnya.***