Baca Juga: Ada NCT hingga BTS, Berikut Daftar Pemenang The 11th Gaon Chart Music Awards
Dengan adanya gangguan tersebut, penderita merasa terdorong harus melakukan sesuatu secara berulang-ulang.
Penderita akan merasa cemas dan takut jika keinginannya melakukan sesuatu berulang-ulang itu tidak terpenuhi.
Pengulangan kegiatan atau kompulsi itu bahkan terjadi hingga puluhan kali, tidak sebatas sekali atau dua kali saja.
Mereka melakukan kompulsi tersebut tanpa tujuan atau bisa muncul sebagai bentuk penghindaran diri terhadap sesuatu.
American Psychiatric Assosiation menyebut ada faktor genetika atau keturunan pada seseorang bisa meningkatkan risikonya
Selain itu, infeksi bakteri seperti Streptokokus bisa memunculkan gangguan tersebut pada anak-anak.
Meski begitu, masih belum jelas apakah bakteri itu menyebabkan anak menderita OCD atau hanya memicu gejalanya.
Terapi dan pengobatan ditengarai bisa membantu mengobatinya, namun tantangannya adalah banyak orang tidak menyadari dirinya menderita gangguan itu.