Pentingnya Miliki Hewan Peliharaan dalam Pembatasan Fisik Akibat Virus Corona

- 13 April 2020, 20:35 WIB
Hewan peliharaan di Tiongkok banyak yang ditinggalkan akibat wabah corona.
Hewan peliharaan di Tiongkok banyak yang ditinggalkan akibat wabah corona. //CNN

PIKIRAN RAKYAT - Bagi para pemilik kucing yang bekerja di rumah, mungkin anda merasakan saat-saat ketika kucing anda duduk di depan keyboard laptop dan tak ingin beranjak.

Kalau anda memiliki anjing, mungkin anjing anda sering melompat ke tempat tidur ketika Anda sedang nyenyak tidur siang.

Jika menurut anda tindakan hewan peliharaan anda menyebalkan, sekarang saat yang tepat untuk melihat tindakan tersebut dengan lebih positif.

Baca Juga: Update Virus Corona Indonesia Senin, 13 April 2020: Kasus Positif Lewati 4.000

Di tengah pembatasan fisik akibat Virus Corona atau COVID-19, peliharaan memiliki peran yang lebih penting sebagai kawan dan pelipur lara manusia.

Dikutip dari The Guardian oleh Pikiranrakyat-bekasi.com, banyak penelitian yang menyebutkan bahwa memiliki hewan peliharaan dapat meningkatkan kesehatan mental seseorang.

Pemilik hewan peliharaan juga biasanya dapat tidur lebih nyenyak dan tidak harus pergi ke dokter sesering orang tanpa hewan peliharaan.

Baca Juga: Meski Sebabkan Kekacauan, Erdogan Tolak Pengunduran Menteri Dalam Negerinya

Perasaan kesendirian dalam isolasi dapat dikurangi oleh kehadiran hewan peliharaan.

Stres yang dirasakan ketika anda terkurung di dalam rumah juga dapat dikurangi dengan cara mengelus hewan peliharaan atau mengajaknya bicara.

Memiliki kucing atau anjing sebagai peliharaan biasanya memiliki pengaruh besar dalam kesendirian terutama pada lansia dan orang-orang tunawisma.

Baca Juga: Meski Akan Perpanjang Lockdown, India Berencana Kembali Operasikan Sejumlah Manufaktur

Masa-masa isolasi atau pembatasan fisik merupakan waktu yang tepat untuk mengenal hewan peliharaan lebih jauh.

Sebagaimana manusia, hewan peliharaan juga dapat merasakan stres akibat isolasi, dan pemiliknya harus lebih peka akan tanda-tanda stres pada hewan.

“Untuk anjing, stres biasanya ditandai dengan berjalan-jalan tak tentu arah, menjilati kulit (terutama kaki dan cakar), merengek, dan bahkan menjauhkan diri dari interaksi sosial," ujar dokter dan peneliti hewan Sean McCormack.

Baca Juga: MUI Tegaskan Upaya Umat Muslim Tidak Berkerumun di Masjid Bernilai Ibadah

"Anjing yang stres dapat berperilaku merusak, menggigiti pintu dan kusen jendela, serta merusak perabotan rumah,” jelasnya.

Menurut McCormack, anjing bisa stres karena terbatasnya waktu di luar rumah.

Stres tersebut dapat diobati dengan cara mengajaknya bermain dan melatihnya di dalam rumah.

Baca Juga: Bantu Perangi Virus Corona, Persija Kumpulkan Dana Donasi Sebesar Rp 200 Juta

Hewan lainnya memiliki pertanda stres yang berbeda-beda dan harus diperhatikan.

Bukan hanya hewan peliharaan yang ada di samping anda, namun anda juga harus siap berada di samping mereka juga.

Ketika hewan peliharaan anda mengobati kebosanan anda, mereka pun mengalami kebosanan yang harus anda sembuhkan.

Baca Juga: Karyawan di Jepang Babak Belur Usai Dipukul Pimpinannya karena Bersikeras Datang Kerja

Mulai dari hewan peliharaan yang umum seperti anjing dan kucing hingga yang lebih unik seperti ular dan laba-laba, setiap orang punya favoritnya masing-masing.

Ketahui sifat dan kebiasaan peliharaan anda di tengah masa pembatasan fisik agar kegiatan rumah sehari-hari jadi lebih menarik.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah