Puasa di Tengah Pandemi Virus Corona, Ahli Gizi UGM: Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh

- 25 April 2020, 12:33 WIB
JADWAL buka puasa 2 Ramadhan 1441 H, 25 April 2020, untuk 7 kota besar di Indonesia. Selamat menjalankan ibadah puasa.
JADWAL buka puasa 2 Ramadhan 1441 H, 25 April 2020, untuk 7 kota besar di Indonesia. Selamat menjalankan ibadah puasa. /Arif Hidayah/PR

PIKIRAN RAKYAT - Puasa Ramadhan 1441 H harus di jalani oleh banyak umat Islam di seluruh dunia khususnya di Indonesia di tengah merebaknya Virus Corona.

Mungkin tak sedikit orang yang beranggapan bahwa ketika menjalani ibadah puasa di tengah pandemi virus corona dapat meningkatkan risiko terinfeksi pandemi tersebut.

Namun dengan cepat anggapan tersebut disanggah oleh Ahli Gizi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

Baca Juga: Puasa di Tengah Pandemi Virus Corona? Simak 5 Cara Atur Keuangan Agar Tekelola dengan Baik

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara, Ahli Gizi UGM itu bernama Mada R. Dwi Budiningsari mengatakan berdasarkan hasil sejumlah penelitian bahwa berpuasa dapat meningkatkan imunitas tubuh.

"Sebaliknya, karena belum ada studi yang menyatakan berpuasa berisiko meningkatkan infeksi virus corona," kata Mada R Dwi Budiningsari.

Menurut dia, berpuasa yang benar dapat memperbaiki jaringan-jaringan sel yang rusak.

Baca Juga: Kasus Penelantaran Hewan di Malaysia Naik Saat Lockdown, Kucing Diikat dalam Tas Plastik

Dengan berpuasa selama 30 hari bisa merangsang produksi sel-sel darah putih baru.

Hal itu yang kemudian menurut Ketua Prodi S1 Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM ini mampu mendasari regenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh.

Kondisi dengan sistem kekebalan yang telah diregenerasi menurut dia, akan semakin memperkuat tubuh dalam menangkal berbagai infeksi bakteri maupun virus dan penyakit lainnya.

Baca Juga: Afrika Hadapi Pandemi Virus Corona dan Wabah Malaria di Waktu yang Bersamaan

Dia menjelaskan kekebalan tubuh sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas asupan gizi.

Orang yang mengalami kekurangan gizi, kata dia, akan sangat rentan terhadap infeksi COVID-19.

Sementara orang yang bergizi baik, dengan kebutuhan energinya telah tercukupi, menurut dia, berpotensi besar memiliki kemampuan untuk memusnahkan virus corona jenis baru itu.

Baca Juga: Sinopsis Terminator 3: Rise of The Machine, T-800 vs T-X yang Tayang Malam Ini

Secara umum, kata Dwi, terdapat tiga fungsi asupan gizi yang digunakan oleh tubuh manusia. Pertama, menjadi sumber energi sebagai prioritas utama yang digunakan oleh tubuh.

Kedua, fungsi regulasi yaitu mengatur agar tubuh sehat dan bugar, termasuk fungsi kekebalan tubuh.

Ketiga, fungsi pertumbuhan yang merupakan prioritas terakhir yang akan berlangsung apabila fungsi pertama dan kedua telah terpenuhi.

Baca Juga: Thoughtful Indonesia Sementara Gantikan Wonderful Indonesia, Empati di Tengah Pandemi

Tak hanya meningkatkan imunitas, berpuasa, kata dia, juga dapat membantu detoksifikasi atau mengeluarkan berbagai racun yang tersimpan dalam tubuh. Misalnya zat-zat adiktif aditif dalam makanan seperti pengawet dan pewarna makanan.

Lebih dari itu, menurut dia, puasa juga dapat mengurangi massa lemak tubuh berlebih yang dapat merusak keseimbangan sistem kekebalan tubuh manusia.

Pasalnya, lemak yang berlebih akan memicu produksi sel yang menyebabkan peradangan organ tubuh sehingga memicu munculnya penyakit pembuluh darah dan masalah kesehatan lainnya.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Azan Magrib Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini, Sabtu 25 April 2020

"Kalau yang kelebihan lemak bisa menurunkan berat badan maka bisa memperbaiki imunitasnya," ungkapnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah