Dunia Fashion Mulai Gunakan Teknologi 3D untuk Membuat Sepatu yang Pas dengan Kaki

- 3 Juni 2022, 12:38 WIB
Ilustrasi sepatu.
Ilustrasi sepatu. /REUTERS/Kim Kyung-Hoon

PR BEKASI - Dengan teknologi baru, memungkinkan industri mode untuk menemukan inovasi pada produknya, yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan para pelanggan.

Hal ini berkaitan dengan tujuan produksi seperti mengurangi limbah, hingga memastikan kenyamanan saat pemakaian.

Bahkan, perkembangan teknologi industri fashion juga berlaku pada produksi alas kaki.

Dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Star pada Jumat, 2 Juni 2022, Maison Felger, misalnya. Dia melangkah maju dengan menggabungkan ide kriya khas Prancis dengan teknologi 3D untuk menciptakan sepatu yang disesuaikan dengan karakteristik fisik, gaya hidup dan kebiasaan berjalan pelanggan.

Baca Juga: Meningkatkan Kesehatan Mental dengan Meninggalkan Medsos, Simak Penjelasannya!

Berapa banyak orang-orang yang tertarik dengan berbagai jenis dan gaya sepatu, kemudian membelinya, namun jarang digunakan?

Seperti hanya untuk tujuan koleksi saja. Atau belum tentu menjadi pilihan yang tepat untuk rutinitas harian. Itu adalah bentuk pemborosan.

Itulah alasan Maison Felger, sebuah brand mewah di Prancis dengan bengkel manufakturnya yang berlokasi di Brittany, berinvestasi dalam teknologi baru untuk menawarkan sepatu yang disesuaikan secara sempurna pada kaki pelanggannya.

Maison Felger muncul ketika pendirinya yaitu Maria dan Cyril Karunagaran menyadari kesulitan untuk menemukan sepatu yang tepat.

Baca Juga: Eril Tak Lagi Berstatus Orang Hilang, Swiss Masukkan Namanya ke Daftar Pencarian Orang Tenggelam

Banyak orang membeli sepatu hanya berdasarkan rasa nyaman beberapa menit saat mencobanya.

Yang berarti, mereka tidak dapat memastikan sepatu yang dibeli benar-benar sesuai dengannya.

Konsep teknologi yang dirancang Maison Felger sederhana saja. Dalam produksinya, mereka akan melibatkan teknologi 3D untuk membuat sepatu yang dipesan khusus.

Melansir dari igi-global.com, teknologi 3D adalah Teknologi yang memanfaatkan tampilan visual 3D untuk menciptakan kehidupan (sesuatu) yang nyata atau pengalaman virtual yang berbeda.

Baca Juga: Sebelum Pulang ke Indonesia, Ridwan Kamil Lantunkan Adzan di Tepi Sungai Aare untuk Eril

Tidak hanya disesuaikan dengan morfologi kaki setiap pelanggan, tapi juga mempertimbangkan kenyamanan, gaya hidup dan kebiasaan berjalan mereka.

Tujuannya adalah untuk merancang sepatu yang tahan lama.

Pada langkah pertama, pelanggan akan mengukur kaki mereka dengan pemindai 3D secara akurat, kemudian datanya dikirim ke bengkel manufaktur di Brittany unutuk custom-made yang pertama. Setelahnya, sepatu dibuat dengan pencetakan 3D.

Selanjutnya, para ahli Maison Felger meluangkan waktu untuk mengumpulkan informasi tentang gaya hidup dan kebiasaan berjalan pemakainya, selera mereka dan kekhususan kaki mereka untuk menghasilkan sepatu yang sangat mirip dengan kebutuhan pemakainya.

Baca Juga: Amalkan 4 Hal Berikut saat Tertimpa Musibah Menurut Ustaz Khalid Basalamah

Pada penyesuaian akhir dilakukan melalui prototipe uji, dan pilihan model, warna, bahan, atau bahkan pola sebelum sepatu dikirim selama beberapa minggu untuk dirapikan dan diselesaikan.

Untuk saat ini, karena Maison Felger adalah brand mewah yang mengandalkan keahlian pengrajin Prancis, operasi ini memiliki biaya yang tidak dapat dijangkau semua orang. Model pertama yang dikeluarkan senilai 1.600 Euro.

Tetapi, penggunaan teknologi semacam ini akan semakin berkembang pada waktu-waktu berikutnya. Memungkinkan banyak orang untuk bereksperimen dengan penyesuaian dan harga yang lebih terjangkau.

Selain itu, model bisnis Maison Felger juga tentang memerangi kelebihan produksi dan pemborosan.

Baca Juga: V BTS Kembali ke Korea Lebih Awal usai Bertemu Presiden AS, Simak Alasannya

Semakin banyak merek yang beralih ke pencetakan 3D dan merancang model sesuai permintaan, sekaligus ini mengurangi konsumsi air dan energi dalam proses produksinya.

Bahkan memungkinkan memesan sepatu yang sepenuhnya dapat didaur ulang dalam rancangannya.

Tahun lalu Heroin Preston (artis Amerika) membuat terobosan baru dengan sepatu cetak 3D-nya, bekerja sama dengan Zellerfeld (salah satu brand sepatu). Itu adalah peluncuran yang telah menjanjikan daur ulang tak terbatas dari setiap pasang sepatu.

Merek Inggris Pip & Henry baru-baru ini menerima dana untuk mengembangkan sepatu elastis pertama yang tumbuh dengan kaki anak-anak. Sekali lagi, tujuannya adalah mengurangi limbah.

Apa pun tujuan atau penggunaannya, teknologi baru telah dengan baik dan benar merevolusi lemari sepatu, mendorong pendekatan mode yang lebih berkelanjutan dan personal.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: The Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah