PR BEKASI - Meluasnya penyebaran kasus cacar monyet (monkeypox) membuat khawatir masyarakat secara global.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lebih dari 3.200 kasus cacar monyet dan satu kematian telah terkonfirmasi, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari laman ANTARA.
Sejak Mei 2022, sebanyak 48 negara yang telah melaporkan kasus cacar monyet, 1500 kasus diduga terjadi di Afrika dengan 70 kematian.
Baca Juga: Prediksi Line Up Borneo FC VS RANS Nusantara FC di Piala Presiden 2022, Live di Indosiar
Cacar monyet merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox. Virus ini umum ditemukan di wilayah Afrika Tengah dan Barat.
Dikategorikan sebagai penyakit zoonosis, cacar monyet ditularkan dari hewan pengerat atau hewan primata kepada manusia.
Virus ini cenderung bersifat relatif ringan karena sebangian kasus cacar monyet tidak berbahaya atau mematikan.
Baca Juga: PREDIKSI SKOR, Head to Head, dan Link Nonton Borneo FC VS RANS Nusantara di Piala Presiden 2022
Akan tetapi, dalam beberapa kasus yang sangat jarang, pengidap cacar monyet bisa berujung pada kematian.
Gejala cacar monyet
Dilansir oleh PikiranRakyat-Bekasi.com dari laman Eat This Not That, cacar monyet dapat memunculkan beberapa gejala seperti mirip dengan flu, batuk, sakit kepala, ingusan, dan merasa lelah.
Gejala lain yang muncul akibat cacar monyet ialah nyeri otot dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Baca Juga: One Piece 1054, Hal Ini Akan Jadi Pemicu Kemarahan Luffy Sang Dewa Nika dan Ayah Topi Jerami Dragon
Tak hanya itu, cacar monyet juga sering menimbulkan gejala berupa kemunculan lesi atau lenting berisi nanah pada kulit.
Beragam ruam ini bisa muncul di berbagai area tubuh termasuk di sekitar genital dan membran mukosa atau selaput lendir.
Cara melindungi diri dari cacar monyet
Nah bagaimana cara melindungi diri agar terhindari dari cacar monyet?
Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio, dan Sagitarius Hari ini, 28 Juni 2022: Perselingkuhan Bisa Terjadi
Jika mengalami gejala seperti flu atau merasakan ruam di area kulit, maka segeralah isolasi mandiri di rumah.
Setelah itu, laporkan kondisi yang dialami ke dinas kesehatan atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan arahan lebih lanjut.
Yang terpenting adalah selalu jaga kebersihan dan menerapkan beberapa upaya pencegahan.
Sebagian di antaranya adalah menggunakan masker dan mencuci tangan dengan air dan sabun.
Jangan panik agar proses pemulihan bisa berlangsung dengan baik dan penularan penyakit dapat ditanggulangi.***