Akibatnya, anak-anak belajar menjadi lebih memberontak, marah, impulsif dan agresif ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan.
3. Mengubah anak menjadi aktor dan pembohong
Orangtua yang ketat menciptakan anak yang licik. Anak-anak ini juga telah belajar menjadi aktor yang baik.
Anak ini berperilaku baik di rumah tetapi bertindak berbeda ketika orangtuanya tidak ada.
Hal itu dikarenakan orangtua tidak memberikan lingkungan yang aman untuk anak-anaknya.
Tidak hanya itu saja, anak-anak yang dibesarkan dengan aturan ketat, ia pandai berbohong dan menyembunyikan sesuatu agar tidak mendapat masalah.
4. Motivasi pengasuhan yang ketat kepada anak-anaknya
Orangtua yang ketat memilih kegiatan ekstrakurikuler, jadwal kelas, dan acara sosial untuk anak-anaknya tanpa masukan dari sang anak sama sekali.
Orangtua yang ketat melucuti anak-anak dari otonominya yang menyebabkan anak-anak ini menjadi lebih memberontak dan tidak termotivasi sebagai remaja dan dewasa muda.
Baca Juga: Jelang Pelaksanaan Wukuf di Arafah, Jamaah Ibadah Haji Bersyukur Fasilitas Terpenuhi