6 Efek Gelombang Panas Bagi Tubuh Manusia, Bisa Memicu Kematian!

- 18 Juli 2022, 14:48 WIB
Ketahuilah bahaya cuaca panas untuk kesehatan tubuh, salah satunya bisa membuat seseorang kesulitan bernafas.
Ketahuilah bahaya cuaca panas untuk kesehatan tubuh, salah satunya bisa membuat seseorang kesulitan bernafas. /Pixabay/geralt

PR BEKASI - Gelombang panas kini tengah dirasakan masyarakat di berbagai penjuru dunia.

Suhu yang meningkat akibat pemanasan global menyebabkan manusia kesulitan menghadapi gelombang panas.

Bahkan manusia mengalami berbagai efek buruk dari gelombang panas untuk tubuh mereka.

Pakar menyebut efek paling parah dari gelombang panas adalah kematian.

Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Witir, Lengkap dalam Latin dan Terjemahan

Namun ada beberapa efek merugikan lainnya, yang akan dihadapi manusia saat gelombang panas datang.

Melansir laman The Guardian, berikut ini adalah enam efek gelombang panas bagi tubuh manusia.

1. Sunburn

Sunburn atau kulit terbakar dipicu karena paparan sinar ultraviolet (UV) terlalu tinggi dari matahari.

Bahkan kanker kulit bisa bersemayam di tubuh manusia jika terlalu banyak tersengat sinar matahari.

DNA juga bisa rusak karena tidak berfungsi dengan baik akibat sengatan matahari.

Baca Juga: Tembus 500 Ribu Penonton, Berikut Daftar Harga Tiket dan Lokasi Nonton Film Ivanna di Surabaya 18 Juli 2022

2. Penurunan fungsi otak

Cuaca panas akhir-akhir ini dikaitkan dengan penurunan fungsi kognitif, kesalahan penilaian, dan risiko cedera akibat kerja yang berat.

Orang-orang lebih mudah marah jika suhu bumi meningkat, bahkan sebuah studi di New York baru-baru ini menemukan bahwa kunjungan darurat di rumah sakit meningkat.

Pasalnya mereka menyalahgunakan zat, mengalami gangguan mood dan kecemasan, skizofernia dan demensia.

Studi lain juga mengaitkan kenaikan suhu tubuh dengan tingkat bunuh diri yang tinggi.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Drama Korea yang Soroti Kehidupan Penyandang Disabilitas dan Mental Illness

3. Keringat berlebih

Ketika otak merasa bahwa tubuh mulai memanas, hipotalamus (termostat tubuh) mengirimka pesan ke pembuluh darah di dekat kulit, dan menyuruh mereka untuk melebar.

Hal tersebut memicu tubuh kehilangan panas, selama udara lebih dingin dari tubuh.

Tubuh yang mengeluarkan keringat berlebih setiap harinya, bisa mengalami dehidrasi, hingga memicu kerusakan sel otak.

4. Paru-paru terganggu

Fungsi paru-paru bisa menurun ketika udara panas dan polutan menjadi stagnan.

Ketika udara tidak bisa beredar dengan baik, maka banyak orang bisa saja terkena asma, dan gangguan pada paru-paru lainnya.

Baca Juga: Elon Musk Berikan 6 Aturan Ketat kepada Karyawannya, Penting untuk Dicontoh Perusahaan Lain

5. Kelelahan

Ketika tubuh mengalami hipertemia (suhu tubuh meningkat) dan menjadi sekitar 38 derajat celcius, otak akan memberi tahu tubuh untuk melambat, sehingga kelelahan mulai terjadi.

Gejala yang bisa muncul dari kelelahan ekstrem adalah pusing, gangguan penglihatan, rasa haus yang intens, mual, jantung berdebar dan mati rasa.

6. Jantung

Saat suhu tubuh memanas, pembuluh darah mulai melebar, dan memicu tekanan darah serta membuat seseorang merasa pusing dan sakit.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1054, Ada Kematian di Sosok yang Dekat Sabo, Kuma Diduga Tewas

Hal paling buruk yang bisa terjadi ketika tubuh kekurangan aliran darah normal adalah pembuluh darah menggumpal dan sel-sel bisa hancur saat proteinnya rusak.

Saat tubuh merasakan panas, medula oblongata atau bagian otak yang mengontrol proses vital termasuk detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah, memberi tahu jantung untuk meningkatkan jumlah darah yang dipompa untuk setiap detak.

Para ahli mengklaim bahwa ketika suhu global meningkat, tingkat kematian juga meningkat.

Kematian tersebut disebabkan adanya tekanan panas yang ekstrem pada sistem kardiovaskular.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x