PR BEKASI - Periode ekstrem telah menimbulkan perubahan pada kondisi lapisan es di Antartika.
Lapisan es Conger seluas 1.200 kilometer persegi di Antartika dikabarkan runtuh sepenuhnya sekitar 15 Maret 2022.
Menurut Peter Neff, ahli glasiologi di University of Minnesota, gelombang panas bulan Maret 2022 telah mencapai suhu 40 derajat Celcius di atas normal di beberapa bagian Antartika Timur.
Hal ini menjadi tanda tanya besar bagi Catherine Colello Walker, seorang Ilmuwan Bumi dan Planet NASA, tentang tingkat bahaya pada lapisan es di Antartika.
“Mungkinkah itu mencapai titik kritisnya setelah #Antarctic #AtmosphericRiver dan gelombang panas juga?” kata Neff bertanya.
Susunan lapisan es yang mengambang permanen melekat pada tanah dan membutuhkan waktu ribuan tahun untuk membentuk es.
Fenomena tersebut dapat digunakan sebagai tanggul untuk menahan salju dan es agar tidak mengalir ke laut.