Es Antartika Runtuh Lagi, Gelombang Panas Gerus Miliaran Ton Es

- 27 Maret 2022, 07:37 WIB
Ilustrasi es Antartika.
Ilustrasi es Antartika. /Pixabay/girlart39 /

“Iklim (Antartika) sangat bervariasi tetapi ini di luar skala. Ini setidaknya dua kali lebih ekstrem dari peristiwa pemanasan seperti yang kita duga," ucap Neff.

Suhu di wilayah tersebut biasanya berada di sekitar -51 derajat Celcius pada tahun ini, tetapi pada awal bulan ini telah kembali normal sekitar -12 Celcius.

Sebelumnya, Benua Antartika dikelilingi oleh lautan luas dan disangga oleh angin yang cenderung melindunginya dari intrusi udara hangat yang besar.

Baca Juga: 27 Maret 2022 Diperingati Sebagai Hari Teater Sedunia, Unduh Link Twibbon Gratis di Sini

Hal ini membuat benua membeku dan merespons lebih lambat terhadap perubahan iklim daripada Kutub Utara.

Pada abad terakhir, Antartika Timur nyaris tidak menghangat sama sekali, tetapi benua itu kehilangan rata-rata 149 miliar ton es per tahun.

Dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari Indian Express, pada Sabtu, 26 Maret 2022, NASA mengungkapkan fenomena tersebut terhitung sejak 2002 hingga 2020, seperti hilangnya lapisan es Conger.

“Lapisan es kecil yang malang ini hanya bertahan untuk kehidupan yang baik di iklim pantai yang sangat hangat ini dan telah menipis dan rusak selama beberapa dekade terakhir,” kata Neff.

Rak es Conger pecah jauh sebelum gelombang panas, dan kehancurannya menunjukkan sistem Antartika sensitif terhadap perubahan atmosfer.

Akan tetapi, menurut Ted Scambos, seorang ilmuwan peneliti senior di University of Colorado Boulder, peristiwa itu sendiri tidak perlu dikhawatirkan.

Halaman:

Editor: Gita Pratiwi

Sumber: India Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah