Network
PR BEKASI - Secara medis, obat yang direkomendasikan oleh dokter untuk menghilangkan cacing kremi biasanya adalah Mebendazol (Vermox), Albendazol (Albenza), dan pyrantel pamoate (Obat cacing kremi Reese).
Akan tetapi, penyakit cacing kremi pada anak dapat dihindari dengan pengobatan secara alami, bahkan hanya dengan bahan rumahan.
Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Medical News Today, pada Kamis, 21 Juli 2022, berikut adalah bahan alami yang digunakan sebagai obat untuk penyakit cacing kremi pada anak.
1. Biji labu
Biji labu mengandung senyawa yang disebut cucurbitacin yang efektif melawan parasit internal yang dipercaya sebagai pengobatan untuk parasit usus pada tahun 1863–1936.
Namun, masih belum diketahui jika biji labu dapat membantu menyingkirkan cacing kremi.
2. Minyak kelapa
Minyak kelapa adalah obat rumah yang populer untuk cacing kremi, karena banyak orang percaya bahwa mengoleskan minyak di sekitar area anus dapat mencegah betina bertelur di sana.
Baca Juga: One Piece 1054 Spoiler Update: Aramaki Akan Menyerang 9 Scabbards Merah, Yamato Ikut Bergabung?
3. Bawang putih
Bawang putih dikenal sebagai antibakteri, antivirus, dan antijamurnya.
Beberapa orang menggunakannya sebagai obat pelengkap untuk infeksi cacing kremi, cacing tambang, dan cacing gelang.
Untuk menggunakan bawang putih, orang bisa memakan cengkehnya mentah-mentah atau oleskan langsung ke kulit di daerah anus, namun hindari saat wasir.
4. Wortel
Wortel mentah kaya akan serat, yang dapat membantu menjaga sistem pencernaan tetap sehat dan melancarkan buang air besar secara teratur.
Kemungkinan wortel dapat membantu mendorong cacing kremi keluar dari usus.
5. Biji pepaya
Untuk menggunakan pengobatan ini, seseorang bisa makan biji pepaya, baik sendiri atau dengan madu untuk mempermanisnya.
6. Apsintus
Beberapa ramuan wormwood atau apsintus diyakini efektif sebagai pengobatan untuk beberapa infeksi parasit dengan membuatnya menjadi teh atau tingtur.
Apsintus selama berabad-abad digunakan sebagai obat cacing kremi oleh kedokteran hewan, namun belum tentu untuk manusia.***
